Senin, 28 Maret 2011

Distribusi Frekuensi

Dalam suatu penelitian biasanya dilakukan suatu kegiatan pengumpulan data. Data-data ini digunakan untuk mendukung penelitian, dimana hasil dari penelitian ini bergantung dari banyak dan ketepatan data-data yang berhasil dikumpulkan. Untuk memudahkan penggunaan data-data itu dalam penelitian, data-data itu dapat diringkaskan atau disusun.
 

Salah satu cara untuk mengatur atau menyusun data adalah dengan mengelompokkan data-data berdasarkan ciri-ciri penting dari sejumlah besar data, ke dalam beberapa kelas dan kemudian dihitung banyaknya pengamatan yang masuk ke dalam setiap kelas. Susunan demikian ini dalam bentuk label, disebut Distribusi frekuensi. Selain itu dapat pula disajikan dalam bentuk diagram dan grafik.

Berdasarkan jenis data yang digolongkan didalamnya distribusi frekuensi dibagi menjadi dua yaltu, distribusi frekuensi bilangan (numerical frequency distribution) dan distribusi frekuensi kategoris (categorical frequency distribution).



Tabel 1. Distribusi Frekuensi Bilangan
Distribusi frekuensi bilangan adalah distribusi frekuensi yang berisikan data berupa angka-angka, dimana data itu dibagi atas golongan-golongan yang dinamakan kelas-kelas, menurut besarnya bilangan.





Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kategoris

Distribusi frekuensi kategoris adalah distribusi frekuensi yang berisikan data bukan angka, dimana data itu dibagi atas golongan-golongan yang dinamakan kelas-kelas, berdasarkan sifat lain.

Sejarah Detik Proklamasi Indonesia

Hari Jumat di bulan Ramadhan, pukul 05.00 pagi, fajar 17 Agustus 1945 memancar di ufuk timur. Embun pagi masih menggelantung di tepian daun. Para pemimpin bangsa dan para tokoh pemuda keluar dari rumah Laksamana Maeda, dengan diliputi kebanggaan setelah merumuskan teks Proklamasi hingga dinihari.

Mereka, telah sepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia hari itu di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pada pukul 10.00 pagi. Bung Hatta sempat berpesan kepada para pemuda yang bekerja pada pers dan kantor-kantor berita, untuk memperbanyak naskah proklamasi dan menyebarkannya ke seluruh dunia ( Hatta, 1970:53 ).


Menjelang pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan, suasana di Jalan Pegangsaan Timur 56 cukup sibuk. Wakil Walikota, Soewirjo, memerintahkan kepada Mr. Wilopo untuk mempersiapkan peralatan yang diperlukan seperti mikrofon dan beberapa pengeras suara. Sedangkan Sudiro memerintahkan kepada S. Suhud untuk mempersiapkan satu tiang bendera.

Karena situasi yang tegang, Suhud tidak ingat bahwa di depan rumah Soekarno itu, masih ada dua tiang bendera dari besi yang tidak digunakan. Malahan ia mencari sebatang bambu yang berada di belakang rumah. Bambu itu dibersihkan dan diberi tali.

Lalu ditanam beberapa langkah saja dari teras rumah. Bendera yang dijahit dengan tangan oleh Nyonya Fatmawati Soekarno sudah disiapkan. Bentuk dan ukuran bendera itu tidak standar, karena kainnya berukuran tidak sempurna. Memang, kain itu awalnya tidak disiapkan untuk bendera.



Sementara itu, rakyat yang telah mengetahui akan dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan telah berkumpul. Rumah Soekarno telah dipadati oleh sejumlah massa pemuda dan rakyat yang berbaris teratur. Beberapa orang tampak gelisah, khawatir akan adanya pengacauan dari pihak Jepang.

Matahari semakin tinggi, Proklamasi belum juga dimulai. Waktu itu Soekarno terserang sakit, malamnya panas dingin terus menerus dan baru tidur setelah selesai merumuskan teks Proklamasi. Para undangan telah banyak berdatangan, rakyat yang telah menunggu sejak pagi, mulai tidak sabar lagi. Mereka yang diliputi suasana tegang berkeinginan keras agar Proklamasi segera dilakukan. Para pemuda yang tidak sabar, mulai mendesak Bung Karno untuk segera membacakan teks Proklamasi.

Namun, Bung Karno tidak mau membacakan teks Proklamasi tanpa kehadiran Mohammad Hatta. Lima menit sebelum acara dimulai, Mohammad Hatta datang dengan pakaian putih-putih dan langsung menuju kamar Soekarno. Sambil menyambut kedatangan Mohammad Hatta, Bung Karno bangkit dari tempat tidurnya, lalu berpakaian. Ia juga mengenakan stelan putih-putih. Kemudian keduanya menuju tempat upacara.

Marwati Djoened Poesponegoro ( 1984:92-94 ) melukiskan upacara pembacaan teks Proklamasi itu. Upacara itu berlangsung sederhana saja. Tanpa protokol.

Latief Hendraningrat, salah seorang anggota PETA, segera memberi aba-aba kepada seluruh barisan pemuda yang telah menunggu sejak pagi untuk berdiri. Serentak semua berdiri tegak dengan sikap sempurna. Latief kemudian mempersilahkan Soekarno dan Mohammad Hatta maju beberapa langkah mendekati mikrofon. Dengan suara mantap dan jelas, Soekarno mengucapkan pidato pendahuluan singkat sebelum membacakan teks proklamasi.

“Saudara-saudara sekalian ! saya telah minta saudara hadir di sini, untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun. Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya ada turunnya.

Tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita. Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti. Di dalam jaman Jepang ini tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri. Tetap kita percaya pada kekuatan sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya. Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia , permusyawaratan itu seia-sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.

Saudara-saudara! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah Proklamasi kami: PROKLAMASI; Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia . Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jakarta , 17 Agustus 1945. Atas nama bangsa Indonesia Soekarno/Hatta.

Demikianlah saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita menyusun Negara kita! Negara Merdeka. Negara Republik Indonesia merdeka, kekal, dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu“. ( Koesnodiprojo, 1951 ).

Acara, dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih. Soekarno dan Hatta maju beberapa langkah menuruni anak tangga terakhir dari serambi muka, lebih kurang dua meter di depan tiang. Ketika S. K. Trimurti diminta maju untuk mengibarkan bendera, dia menolak: ” lebih baik seorang prajurit ,” katanya. Tanpa ada yang menyuruh, Latief Hendraningrat yang berseragam PETA berwarna hijau dekil maju ke dekat tiang bendera. S. Suhud mengambil bendera dari atas baki yang telah disediakan dan mengikatnya pada tali dibantu oleh Latief Hendraningrat.

Bendera dinaikkan perlahan-lahan. Tanpa ada yang memimpin, para hadirin dengan spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Bendera dikerek dengan lambat sekali, untuk menyesuaikan dengan irama lagu Indonesia Raya yang cukup panjang. Seusai pengibaran bendera, dilanjutkan dengan pidato sambutan dari Walikota Soewirjo dan dr. Muwardi.

Setelah upacara pembacaan Proklamasi Kemerdekaan, Lasmidjah Hardi ( 1984:77 ) mengemukakan bahwa ada sepasukan barisan pelopor yang berjumlah kurang lebih 100 orang di bawah pimpinan S. Brata, memasuki halaman rumah Soekarno. Mereka datang terlambat. Dengan suara lantang penuh kecewa S. Brata meminta agar Bung Karno membacakan Proklamasi sekali lagi. Mendengar teriakan itu Bung Karno tidak sampai hati, ia keluar dari kamarnya.

Di depan corong mikrofon ia menjelaskan bahwa Proklamasi hanya diucapkan satu kali dan berlaku untuk selama-lamanya. Mendengar keterangan itu Brata belum merasa puas, ia meminta agar Bung Karno memberi amanat singkat.

Kali ini permintaannya dipenuhi. Selesai upacara itu rakyat masih belum mau beranjak, beberapa anggota Barisan Pelopor masih duduk-duduk bergerombol di depan kamar Bung Karno.

Tidak lama setelah Bung Hatta pulang, menurut Lasmidjah Hardi (1984:79) datang tiga orang pembesar Jepang. Mereka diperintahkan menunggu di ruang belakang, tanpa diberi kursi. Sudiro sudah dapat menerka, untuk apa mereka datang. Para anggota Barisan Pelopor mulai mengepungnya. Bung Karno sudah memakai piyama ketika Sudiro masuk, sehingga terpaksa berpakaian lagi.

Kemudian terjadi dialog antara utusan Jepang dengan Bung Karno: ” Kami diutus oleh Gunseikan Kakka, datang kemari untuk melarang Soekarno mengucapkan Proklamasi .” ” Proklamasi sudah saya ucapkan,” jawab Bung Karno dengan tenang. ” Sudahkah ?” tanya utusan Jepang itu keheranan. ” Ya, sudah !” jawab Bung Karno. Di sekeliling utusan Jepang itu, mata para pemuda melotot dan tangan mereka sudah diletakkan di atas golok masing-masing.

Melihat kondisi seperti itu, orang-orang Jepang itu pun segera pamit. Sementara itu, Latief Hendraningrat tercenung memikirkan kelalaiannya. Karena dicekam suasana tegang, ia lupa menelpon Soetarto dari PFN untuk mendokumentasikan peristiwa itu. Untung ada Frans Mendur dari IPPHOS yang plat filmnya tinggal tiga lembar ( saat itu belum ada rol film ).

Sehingga dari seluruh peristiwa bersejarah itu, dokumentasinya hanya ada 3 ( tiga ) ; yakni sewaktu Bung Karno membacakan teks Proklamasi, pada saat pengibaran bendera, dan sebagian foto hadirin yang menyaksikan peristiwa yang sangat bersejarah itu.

Materi Sejarah Kelas : XI

BAB I
PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU – BUDHA TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT DI BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA

A.Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu – Budha di Kepulauan Indonesia
1.Hipotesa Waysa
2.Hipotesa Brahmana
3.Hipotesa Ksatria
B.Pengaruh Perkembangan Tradisi Hindu – Budha Terhadap Perubahan Struktur Sosial Masyarakat Pada Masa Kerajaan-kerajaan Hindu – Budha di Indonesia


C.Pengaruh Perkembangan Tradisi Hindu – Budha Terhadap Pendidikan Pada Masa Kerajaan-kerajaan Hindu – Budha di Indonesia

D.Pengaruh Perkembangan Tradisi Hindu – Budha Terhadap Kesenian Pada Masa Kerajaan-kerajaan Hindu – Budha di Indonesia

E.Pengaruh Perkembangan Tradisi Hindu – Budha Terhadap Teknologi Pada Masa Kerajaan-kerajaan Hindu – Budha di Indonesia

F.Bukti-bukti Terjadinya Proses Interaksi Masyarakat di Berbagai Daerah Indonesia Dengan Tradisi Hindu – Budha

1.Bidang Agama

2.Bidang Sosial

3.Bidang Arsitektur


BAB II
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN NEGARA-NEGARA KERAJAAN HINDU – BUDHA DI INDONESIA

A.Muncul dan Berkembangnya Negara-negara Kerajaan Hindu – Budha di Indonesia
1.Kerajaan Kutai
2.Kerajaan Tarumanegara
3.Kerajaan Kanjuruhan
5.Kerajaan Mataram Hindu atau Mataram Lama di Jawa Tengah
6.Kerajaan Mataram di Jawa Timur
7.Kerajaan Kediri
8.Kerajaan Singasari
9.Kerajaan Majapahit

B.Kondisi Kehidupan Negara-negara Kerajaan Dalam Berbagai Bidang
1.Sistem dan Struktur Birokrasi (Pemerintahan)
2.Sistem dan Struktur Sosial Masyarakat
3.Sistem dan Struktur Ekonomi Masyarakat
a.Perdagangan
b.Tenaga Kerja
c.Pola Penguasaan Tanah
d.Pajak
e.Transportasi

C.Runtuhnya Negara-negara Kerajaan Hindu – Budha di Indonesia

D.Tradisi Hindu – Budha Dalam Kehidupan Masyarakat di Indonesia Pasca Runtuhnya Kerajaan Hindu – Budha


BAB III
PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT DI INDONESIA

A.Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Kepulauan Indonesia
1.Teori Gujarat (India)
2.Teori Mekah (Arab)
3.Teori Persia

B.Tempat dan Bukti-bukti Penyebaran Islam di Indonesia

C.Perkembangan Tradisi Islam di Berbagai Daerah Dari Abad ke-15 Hingga Abad ke-18

D.Perkembangan Pendidikan, Kesenian dan Kesusastraan di Kerajaan-kerajaan Bercorak Islam di Indonesia

E.Sistem dan Struktur Sosial Masyarakat di Kerajaan-kerajaan Bercorak Islam di Indonesia

F.Pola Penyebaran Agama Islam Hubungannya Dengan Pertumbuhan Kota dan Terbentuknya Jaringan Ekonomi dan Intelektual di Indonesia


BAB IV
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN NEGARA-NEGARA KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

A.Latar Belakang dan Proses Munculnya Kerajaan Islam Pertama di Indonesia

B.Struktur Birokrasi, Hubungan Pusat – Daerah, dan Hukum di Kerajaan-kerajaan Bercorak Islam di Indonesia

C.Membandingkan Konsep Kekuasaan Pada Kerajaan-kerajaan Bercorak Islam Dengan Kerajaan-kerajaan Hindu – Budha


BAB V
PROSES INTERAKSI ANTARA TRADISI LOKAL, TRADISI HINDU – BUDHA, DAN TRADISI ISLAM DI INDONESIA

A.Perpaduan Antara Tradisi Lokal, Tradisi Hindu – Budha, dan Tradisi Islam Dalam Institusi Sosial Masyarakat di Indonesia
B.Perpaduan Kepercayaan Lokal, Kepercayaan Hindu – Budha, dan Kepercayaan Islam Dalam Kehidupan Keagamaan Masyarakat di Indonesia
C.Perpaduan Arsitektur Lokal, Arsitektur Bergaya Hindu – Budha dan Arsitektur Bergaya Islam Dalam Bidang Seni Rancang Bangun di Indonesia



SEMESTER II

BAB I
PERKEMBANGAN PENGARUH BARAT DI INDONESIA

A.Paham-paham dan Peristiwa-peristiwa Penting di Eropa Pada Masa Imperialisme Kuno Hingga Awal Perkembangan Imperialisme Modern
B.Hubungan Merkantilisme, Revolusi Industri dan Kapitalisme di Eropa Dengan Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia

BAB II
PERKEMBANGAN PAHAM-PAHAM BARU DAN TRANSFORMASI DUNIA HUBUNGANNYA DENGAN MUNCULNYA KESADARAN DAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA

A.Muncul dan Berkembangnya Paham-paham Baru di Dunia
1.Liberalisme
2.Sosialisme
3.Pan Islamisme
4.Demokrasi
5.Nasionalisme

B.Hubungan Antara Berkembangnya Paham-paham Baru Dunia Dengan Munculnya Nasionalisme di Asia, Afrika dan Secara Khusus di Indonesia

C.Hubungan Pola Kehidupan Kekotaan Dengan Munculnya Pergerakan Kebangsaan Indonesia

D.Proses Terbentuknya Transformasi Etnik dan Berkembangnya Identitas Kebangsaan di Indonesia

E.Keragaman Ideologi Hubungannya Dengan Perbedaan Strategi Organisasi Pergerakan Kebangsaan di Indonesia

F.Terjadinya Peristiwa-peristiwa Penting di Indonesia Hubungannya Dengan Munculnya Kebijakan Garis Keras Pemerintah Hindia Belanda Terhadap Pergerakan Kebangsaan di Indonesia


BAB III
PENGARUH REVOLUSI PRANCIS, REVOLUSI AMERIKA, DAN REVOLUSI RUSIA TERHADAP PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

A.Pengaruh Revolusi Prancis Terhadap Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia
B.Pengaruh Revolusi Amerika Terhadap Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia
C.Pengaruh Revolusi Rusia Terhadap Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia
D.Perbedaan Pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia Terhadap Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia
E.Ideologi-ideologi yang Berkembang pada Masa Pergerakan Nasional Indonesia Sebagai Pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia


BAB IV
PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI DI EROPA TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL, EKONOMI DAN POLITIK DI INDONESIA

A.Perkembangan Ekonomi dan Demografi di Indonesia Masa Kolonial

B.Kegagalan Proses Industrialisasi di Indonesia Masa Kolonial

C.Hubungan Antara Perkembangan Transportasi Darat dan Air Sejak Abad ke-19 Dengan Aktivitas Perdagangan dan Integrasi Ekonomi di Indonesia

D.Pertumbuhan, Mobilitas, dan Persebaran Penduduk di Berbagai Daerah Abad ke-19 dan ke-20

E.Kebijakan Pemerintah Kolonial di Indonesia Abad ke-19 Hingga Awal abad ke-20

F.Perkembangan Sistem Pemerintahan, Struktur Birokrasi dan system Hukum Pada Masa Kolonial

G.Perluasan Aktivitas Ekonomi Pemerintah Kolonial, Swasta Asing dan Masyarakat di Berbagai Daerah Sejak Tahun 1830

H.Hubungan Komersialisasi Ekonomi, Monetisasi dan Industrialisasi Dengan Perubahan di Pedesaan dan Proses Pengkotaan

I.Pertumbuhan dan Mobilitas Penduduk Pada Abad ke-19 Dengan Awal Abad ke-20

J.Hubungan Perubahan Politik, Ekonomi dan Pendidikan Dengan Mobilitas Sosial di Indonesia

K.Kebijakan Pemerintah Kolonial Dalam Bidang Keagamaan dan Dampaknya Terhadap hubungan Antar Masyarakat

L.Kedudukan dan Peran Perempuan Dalam Kehidupan Masyarakat Pada Masa Kolonial


BAB V
PROSES INTERAKSI INDONESIA – JEPANG DAN DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA
BAB I
PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU – BUDHA TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT DI BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA

A.Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu – Budha di Kepulauan Indonesia
1.Hipotesa Waysa
2.Hipotesa Brahmana
3.Hipotesa Ksatria
B.Pengaruh Perkembangan Tradisi Hindu – Budha Terhadap Perubahan Struktur Sosial Masyarakat Pada Masa Kerajaan-kerajaan Hindu – Budha di Indonesia

C.Pengaruh Perkembangan Tradisi Hindu – Budha Terhadap Pendidikan Pada Masa Kerajaan-kerajaan Hindu – Budha di Indonesia

D.Pengaruh Perkembangan Tradisi Hindu – Budha Terhadap Kesenian Pada Masa Kerajaan-kerajaan Hindu – Budha di Indonesia

E.Pengaruh Perkembangan Tradisi Hindu – Budha Terhadap Teknologi Pada Masa Kerajaan-kerajaan Hindu – Budha di Indonesia

F.Bukti-bukti Terjadinya Proses Interaksi Masyarakat di Berbagai Daerah Indonesia Dengan Tradisi Hindu – Budha

1.Bidang Agama

2.Bidang Sosial

3.Bidang Arsitektur


BAB II
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN NEGARA-NEGARA KERAJAAN HINDU – BUDHA DI INDONESIA

A.Muncul dan Berkembangnya Negara-negara Kerajaan Hindu – Budha di Indonesia
1.Kerajaan Kutai
2.Kerajaan Tarumanegara
3.Kerajaan Kanjuruhan
5.Kerajaan Mataram Hindu atau Mataram Lama di Jawa Tengah
6.Kerajaan Mataram di Jawa Timur
7.Kerajaan Kediri
8.Kerajaan Singasari
9.Kerajaan Majapahit

B.Kondisi Kehidupan Negara-negara Kerajaan Dalam Berbagai Bidang
1.Sistem dan Struktur Birokrasi (Pemerintahan)
2.Sistem dan Struktur Sosial Masyarakat
3.Sistem dan Struktur Ekonomi Masyarakat
a.Perdagangan
b.Tenaga Kerja
c.Pola Penguasaan Tanah
d.Pajak
e.Transportasi

C.Runtuhnya Negara-negara Kerajaan Hindu – Budha di Indonesia

D.Tradisi Hindu – Budha Dalam Kehidupan Masyarakat di Indonesia Pasca Runtuhnya Kerajaan Hindu – Budha


BAB III
PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT DI INDONESIA

A.Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Kepulauan Indonesia
1.Teori Gujarat (India)
2.Teori Mekah (Arab)
3.Teori Persia

B.Tempat dan Bukti-bukti Penyebaran Islam di Indonesia

C.Perkembangan Tradisi Islam di Berbagai Daerah Dari Abad ke-15 Hingga Abad ke-18

D.Perkembangan Pendidikan, Kesenian dan Kesusastraan di Kerajaan-kerajaan Bercorak Islam di Indonesia

E.Sistem dan Struktur Sosial Masyarakat di Kerajaan-kerajaan Bercorak Islam di Indonesia

F.Pola Penyebaran Agama Islam Hubungannya Dengan Pertumbuhan Kota dan Terbentuknya Jaringan Ekonomi dan Intelektual di Indonesia


BAB IV
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN NEGARA-NEGARA KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

A.Latar Belakang dan Proses Munculnya Kerajaan Islam Pertama di Indonesia

B.Struktur Birokrasi, Hubungan Pusat – Daerah, dan Hukum di Kerajaan-kerajaan Bercorak Islam di Indonesia

C.Membandingkan Konsep Kekuasaan Pada Kerajaan-kerajaan Bercorak Islam Dengan Kerajaan-kerajaan Hindu – Budha


BAB V
PROSES INTERAKSI ANTARA TRADISI LOKAL, TRADISI HINDU – BUDHA, DAN TRADISI ISLAM DI INDONESIA

A.Perpaduan Antara Tradisi Lokal, Tradisi Hindu – Budha, dan Tradisi Islam Dalam Institusi Sosial Masyarakat di Indonesia
B.Perpaduan Kepercayaan Lokal, Kepercayaan Hindu – Budha, dan Kepercayaan Islam Dalam Kehidupan Keagamaan Masyarakat di Indonesia
C.Perpaduan Arsitektur Lokal, Arsitektur Bergaya Hindu – Budha dan Arsitektur Bergaya Islam Dalam Bidang Seni Rancang Bangun di Indonesia



SEMESTER II

BAB I
PERKEMBANGAN PENGARUH BARAT DI INDONESIA

A.Paham-paham dan Peristiwa-peristiwa Penting di Eropa Pada Masa Imperialisme Kuno Hingga Awal Perkembangan Imperialisme Modern
B.Hubungan Merkantilisme, Revolusi Industri dan Kapitalisme di Eropa Dengan Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia

BAB II
PERKEMBANGAN PAHAM-PAHAM BARU DAN TRANSFORMASI DUNIA HUBUNGANNYA DENGAN MUNCULNYA KESADARAN DAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA

A.Muncul dan Berkembangnya Paham-paham Baru di Dunia
1.Liberalisme
2.Sosialisme
3.Pan Islamisme
4.Demokrasi
5.Nasionalisme

B.Hubungan Antara Berkembangnya Paham-paham Baru Dunia Dengan Munculnya Nasionalisme di Asia, Afrika dan Secara Khusus di Indonesia

C.Hubungan Pola Kehidupan Kekotaan Dengan Munculnya Pergerakan Kebangsaan Indonesia

D.Proses Terbentuknya Transformasi Etnik dan Berkembangnya Identitas Kebangsaan di Indonesia

E.Keragaman Ideologi Hubungannya Dengan Perbedaan Strategi Organisasi Pergerakan Kebangsaan di Indonesia

F.Terjadinya Peristiwa-peristiwa Penting di Indonesia Hubungannya Dengan Munculnya Kebijakan Garis Keras Pemerintah Hindia Belanda Terhadap Pergerakan Kebangsaan di Indonesia


BAB III
PENGARUH REVOLUSI PRANCIS, REVOLUSI AMERIKA, DAN REVOLUSI RUSIA TERHADAP PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

A.Pengaruh Revolusi Prancis Terhadap Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia
B.Pengaruh Revolusi Amerika Terhadap Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia
C.Pengaruh Revolusi Rusia Terhadap Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia
D.Perbedaan Pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia Terhadap Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia
E.Ideologi-ideologi yang Berkembang pada Masa Pergerakan Nasional Indonesia Sebagai Pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia


BAB IV
PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI DI EROPA TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL, EKONOMI DAN POLITIK DI INDONESIA

A.Perkembangan Ekonomi dan Demografi di Indonesia Masa Kolonial

B.Kegagalan Proses Industrialisasi di Indonesia Masa Kolonial

C.Hubungan Antara Perkembangan Transportasi Darat dan Air Sejak Abad ke-19 Dengan Aktivitas Perdagangan dan Integrasi Ekonomi di Indonesia

D.Pertumbuhan, Mobilitas, dan Persebaran Penduduk di Berbagai Daerah Abad ke-19 dan ke-20

E.Kebijakan Pemerintah Kolonial di Indonesia Abad ke-19 Hingga Awal abad ke-20

F.Perkembangan Sistem Pemerintahan, Struktur Birokrasi dan system Hukum Pada Masa Kolonial

G.Perluasan Aktivitas Ekonomi Pemerintah Kolonial, Swasta Asing dan Masyarakat di Berbagai Daerah Sejak Tahun 1830

H.Hubungan Komersialisasi Ekonomi, Monetisasi dan Industrialisasi Dengan Perubahan di Pedesaan dan Proses Pengkotaan

I.Pertumbuhan dan Mobilitas Penduduk Pada Abad ke-19 Dengan Awal Abad ke-20

J.Hubungan Perubahan Politik, Ekonomi dan Pendidikan Dengan Mobilitas Sosial di Indonesia

K.Kebijakan Pemerintah Kolonial Dalam Bidang Keagamaan dan Dampaknya Terhadap hubungan Antar Masyarakat

L.Kedudukan dan Peran Perempuan Dalam Kehidupan Masyarakat Pada Masa Kolonial


BAB V
PROSES INTERAKSI INDONESIA – JEPANG DAN DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA

A.Bentuk-bentuk Interaksi Indonesia – Jepang Pada Masa Kolonial Belanda

B.Interaksi Indonesia – Jepang Pengaruhnya Terhadap Kebijakan Pemerintah Hindia Belanda di Indonesia

C.Bentuk-bentuk Interaksi Indonesia – Jepang Pada Masa Pendudukan Militer Jepang di Indonesia

D.Dampak Kebijakan Imperialisme Jepang di Indonesia
1.Bidang Militer
2.Bidang Ekonomi
3.Bidang Sosial – Budaya
4.Bidang Politik
A.Bentuk-bentuk Interaksi Indonesia – Jepang Pada Masa Kolonial Belanda

B.Interaksi Indonesia – Jepang Pengaruhnya Terhadap Kebijakan Pemerintah Hindia Belanda di Indonesia

C.Bentuk-bentuk Interaksi Indonesia – Jepang Pada Masa Pendudukan Militer Jepang di Indonesia

D.Dampak Kebijakan Imperialisme Jepang di Indonesia
1.Bidang Militer
2.Bidang Ekonomi
3.Bidang Sosial – Budaya
4.Bidang Politik

Skimming

Skimming adalah upaya untuk mengambil intisari dari suatu bacaan, berupa ide pokok atau detail penting. Ide pokok atau detail penting tersebut dapat berada di awal, di tengah, atau di akhir. Untuk mendapatkan hasil yang baik pada saat melakukan skimming, perlu menempuh langkah-langkah sebagai berikut.

  1. Buat pertanyaan, apa yang dicari atau apa sajakah yang diperlukan.
  2. Bila yang dibaca adalah buku, lihat daftar isi atau kata pengantar, dan carilah kemungkinan informasi yang Anda perlukan.
  3. Telusuri secara teliti dan seksama dengan kecepatan tinggi setiap baris bacaan. Untuk sebuah buku, yang ditelusuri mungkin bukan baris melainkan paragraf atau subbab.
  4. Berhentilah bila ditemukan kalimat atau judul yang diperlukan. Bacalah dengan kecepatan normal dan pahami dengan baik perihal apa sajakah yang dicari. 
Scanning, adalah teknik membaca cepat untuk memperoleh suatu informasi tanpa membaca yang lain., tetapi langsung ke masalah yang dicari, yang berupa fakta khusus atau informasi tertentu. 
 

Dalam kegiatan sehari-hari scanning biasanya digunakan untuk mencari: nomor, telepon, kata pada kamus, entri pada indeks, angka-angka statistik, acara siaran TV. Apabila Anda ingin mengetahui isi buku secara menyeluruh secara cepat dengan menggunakan teknik scanning maka Anda dapat melakukan langkah-langkah:

  1. Lihat daftar isi dan kata pengantar secarasekilas. 
  2. Telaah secara singkat latar belakang penulisan buku. 
  3. Baca bagian pendahuluan secara singkat. 
  4. Cari dalam daftar isi bab-bab penting yang memuat informasi yang diperlukan.
  5. Baca bagian kesimpulan. 
  6. Lihat secara sekilas apakah ada daftar pustaka, daftar indeks, atau apendiks. Dengan teknik membaca cepat tersebut diharapkan Anda lebih mampu menguasai suatu bacaan dan memahami intisari dari bacaan tersebut.

Melacak Jejak Pengunjung Blog Dengan Google Analytics

 assalamualaikum wr.wb.......
Bagi sebagian pemilik blog, mungkin terramat suangat uingin swekali mengetahui data-data dari para pengunjung blognya. Hal tersebut dijuntukkan dengan adanya bermacam-macam pernak-pernik yang ada di blognya, seperti misalnya "Hit Counter", "Site Track Meter", "Alat pendeteksi jumlah pengunjung", "Alat pendeteksi Tsunami (eh, yg ini nggak deng)", dll. Nah buat kamu yang termasuk kedalam golongan umat ini,


ada sebuah layanan masyarakat dari Pak Dhe "Google", namanya Google Analytics. Bagi yang sering bergentayangan di dunia maya mungkin tahu apa itu Google Analytics, tapi bagi yang masih Newbe ato masih O-On :p (jangan marah ya dikatakan o'on) pasti belum tahu atao tahu tapi dikit. Nha.. disini akan coba saya terangkan tentang Google Analytics. Simaklah dengan cermat penjelasan berikut ini:

deng..deng..deng..
Google Analytics berbeda dengan Hit Counter. Hit Counter biasanya hanya menghitung jumlah pengunjung yang datang untuk menjenguk (emangnya sakit). Sedangkan Google Analytics, beliau tidak hanya menghitung jumlah para pengunjung tapi juga data-data yang lainnya, misalnya tentang:
  • Berapa pengunjung yang datang tiap harinya
  • Berapa lama mereka nognkrong di blog kamu
  • Browser apa yang mereka gunakan
  • Dengan cara apa mereka datang, misalnya naik angkot ato jalan kaki (maksudnya lewat search engine, lewat situs orang lain atao langsung datang mak pedunduk).
  • Dari negara mana mereka datang
  • Dari kota mana
  • umurnya berapa
  • Anaknya siapa
  • Udah punya pacar apa belum
  • Ortunya galak ga, dll

NB: Tiga poin terakhir bo'ong.

Nah, pengen gak tuh? kalo pengen daftar disini http://google.com/analytics
Tapi syarat daftarnya sangat berat, yaitu kamu harus punya account di google. Nah berat banget kan? (berat bagi yang gak bisa baca ngetik). Kalo udah daftar nanti kamu tinggal ngisi form yang disodorkan, tapi sante aja cara ngisinya gampang kok gak kayak di SPMB, diantaranya yaitu ngisi alamt webblog kamu, trus jangan lupa nge-set "Time Zone" tapi harus beli coin dulu (emangnya time zone yang ada di mall2). Trus setelah itu kamu nanti akan dikasih kode/script sama Pak Dhe Google (jangan lupa bilang terima kasih). Selesai??? belooommmmm... masih ada lagi..
Nha setelah itu kopi kode/script tersebut, trus login ke blogger Klik Templat -->> Edit HTML. Paste kode/script yang udah dikopi kedalam tag HTML yaitu sebelum tag </body> jangan lupa disimpan. Selesai??? Belooommm...
Kembali lagi ke google.com/analytics, kamu harus mengklikCheck Status dulu (Dicek apakah kamu masih single atau doble). Kalo udah berhasil maka akan ada tandanya, kalo belum ya dicoba lagi.
Datanya baru akan muncul satu hari kemudian, jadi ini bukan seperti hit conter yang datanya akan langsung berubah tiap detik tapi data-data google.com/analytics ini akan muncul tiap ganti hari. OK Selamt mencobaaaaa....

WAHANA POLITIK PRAKTIS

1. Sistem Pemilihan Umum (dari segi tujuan penyelenggaraannya) :
·         Sistem Pemilihan Langsung : pemilihan yang para pemilihnya langsung memilih anggota-anggota Badan Perwakilan Rakyat yang akan mewakilinya.
·         Sistem Pemilihan Bertingkat : Pemilihan yang dalampemilihan tahap pertama  memilih wali pemilih, kemudian walim pemilih itu memilih anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat.


2. Sistem Pemilihan Umum (dari segi tujuan pandangan rakyat) :
·         Sistem Pemilihan Mekanis : pemilihan yang melihat rakyat sebagai masa/kelompok  individu yang mempunyai hubungan yang sama, masing-masing individu  dianggap sebagai satu-satunya pengendalian hak pilih aktif, sama-sama mempunyai satu suara dalam pemilihan.
·         Sistem Pemilihan Organis : pemilihan yang menempatkan rakyat sebagai sejumlah individu, seperti halnya kelompok keluarga, kelompok daerah/wilayah, kelompok cendekiawan, buruh, tani, (lapisan sosial), lembaga-lembaga lainnya.  Persekutuan itulah yang diutamakan sebagai pengendali hak pilih.
Sistem pemilihan mekanis di tinjau dari rakyat pemilih pada umumnya berkisar pada dua prinsip pokok yaitu distrik dimana satu daerah pemilihan memilih satu wakil,  proporsional berimbang yaitu satu daerah pemilihan beberapa wakil.



3. Sistem Distrik :
            Dimana negara terbagi dalam dalam daerah-daerah bagian (distrik).  Dalam sistem distrik hanya diwakili  oleh satu orang dengan suara mayoritas.

No
Kelebihan sistem distrik

No
Kekurangan sistem distrik
1
Rakyat mengenal dengan baik orang yang mewakili daerah (distriknya)
1
Suara dari eserta pemilu yang kalah akan hilang, tidak dapat digabungkan

2
Wakil setiap distrik sangat mengenal daerah dan kepentingan rakyat
2
Meskipun partai besar berkuasa, jika satu distrik kalah dalam pemilu, maka suaranya tidak terwakili di distrik itu

3
Adanya hubungan yang erat antara wakil distrik dengan rakyatnya
3
Wakil rakyat yang menang dalamsatu distrik lebih memperhatikan distriknya, terkadang mengabaikan kepentingan nasional

4
Wakil distrik sangat memperhatikan dan memperjuangkan  distriknya

4
Golongan minoritas kurang terwakili

4. Sistem Proporsional :
            Setiaporganisasi peserta pemilu akan memperoleh sejumlah kursi parlemen sesuai dengan jumlah suara pemilu yang di peroleh di seluruh wilayah negara.   Terbuka kemungkinan terjadi penggabungan partai kecil (koalisi)  untuk memperoleh kursi di parlemen.


No
Kelebihan sistem prporsional

No
Kekurangan sistem proporsional
1
Lebih demokratis karena semua partai dapat terwakili di parlemen
1
Peranan pemimpin partai sangat menentukan dalam penetapan daftar calon Badan Perwakilan Rakyat

2
Tidak ada suara yang hilang karena semua digabung secara nasional
2
Calon-calon yang diikutsertakan dalampemilu kurang atau tidak dikenal oleh pemilih

3
Badan Perwakilan Rakyat benar-benar menjadi wadah  dan aspirasi seluruh rakyat
3
Wakil-wakilrakyat yang duduk di pusat kurang memahami dan memperhatikan kepentingan daerah


5. Sistem gabungan :
            Mengabungkan antara sistem distrik dengan sistem proporsional.  Sistem ini membagi wilayah negara dalam beberapa daerah pemilihan.  Sisa suara pemilu tidak hilang melainkan diperhitungkan dengan jumlah kursi yang dibagi.
  

Cara buat link tidak tampak pada status bar

Kali ini Mbah Djojo Semproel mencoba memberikan tips dan cara membuat banner yang linknya tidak tampak jika disorot mouse, dan link  akan tampak saat diklik, karena langsung membuka halaman yang dimaksud. Kenapa disembunyikan? Karena jujur saja seringkali orang malas melakukan registrasi dengan menggunakan link referral, entahlah mungkin karena dengki jika orang lain dapat penghasilan. Tidak semuanya tapi banyak yang begitu he..he..he...





Padahal harusnya tidak begitu, sebab kita sudah mendapatkan informasi dari pemberi link referral tadi, sebagai wujud terima kasih apa sih susahnya mendaftar menggunakan link afiliasi pemberi info tersebut?

Baiklah tidak usah membahas keburukan orang dan keburukan kita sendiri,  langsung saja perhatikan dua banner link affiliasi dibawah ini:

Link banner terlihat

        Link yang terlihat

Link banner tidak terlihat

    Link yang tidak terlihat

Bisa melihat bedanya? Kalau tidak silahkan disorot dengan mouse pada masing-masing gambar diatas, lalu perhatikan dipojok kiri bawah browser (status bar), maka yang gambar atas akan terlihat linknya, sedangkan gambar bawah tidak terlihat link-nya. Bukan hanya itu jika gambar di klik kanan akan tampak beda menu pilihan dari browser yang ditampilkan oleh kedua iklan banner diatas, coba aja deh!.
Bagaimana membuat seperti diatas itu? Sekalian saja dua kode diatas akan saya tulis dibawah, dan silahkan dipakai dan dipelajari.

Kode banner yang terlihat:

<a href="http://mractionclub.com/?aff=bayu-jati"target="_blank"> <img src="http://mractionclub.com/banner/ann6.gif" alt="Link banner terlihat"border=" 0 " /> </a>

Kode banner yang tak terlihat:

<a onclick="window.open('http://mractionclub.com/?aff=bayu-jati'); return false;" target="_blank" title="Iklan PPC Handal" style="cursor: pointer;"><img src="http://mractionclub.com/banner/ann6.gif" alt="Link banner tidak terlihat" border="0"style="cursor: pointer;" title="Link banner tidak terlihat" /></a>

Sesuaikan dengan banner dan link sampeyan, warna biru adalah URL yang dituju dan warna merah adalah URL gambar
Related Posts with thumbnails for bloggerblogger tutorials

Related Posts

DESKRIPSI NEURON

Sistem saraf (Nervous System) merupakan salah satu sistem organ yang ada di tubuh kita. Layaknya sebuah sistem jaringan komunikasi, sel-sel saraf di setiap bagian dari tubuh memainkan peran dalam proses menanggapi rangsangan dari reseptor dan pengendalian efektor otot-otot kita . Sistem saraf dibina lebih dari 80 jaringan saraf utama. Setiap jaringan saraf tersusun atas 1 juta neuron, yaitu unit terkecil fungsional sistem saraf (sel-sel saraf).
 

Neuron atau sel saraf memiliki bagian-bagian sel yang berbeda dengan tipe sel lainnya. Berikut bagian-bagian sel saraf beserta fungsinya dalam menghantarkan impuls (rangsangan) sebagai unit fungsional sistem saraf.
  1. Inti sel (Nucleus) merupakan struktur inti sel pada umumnya yang di dalamnya terdapat asam nukleat (materi inti). Inti sel berperan sebagai pengatur segala aktifitas sel saraf.
  2. Badan sel (perykaryon), merupakan struktur utama dari sel saraf yang kaya akan sitoplasma dan di bagian tengahnya terdapat inti sel saraf. Badan sel berfungsi sebagai tempat metabolisme sel saraf.
  3. Dendrit, merupakan serabut pendek dan bercabang-cabang yang merupakan penjuluran badan sel pada badan sel. Serabut syaraf yang pendek berupa dendrit ini berfungsi menerima dan menghantarkan rangsangan dari luar ke badan sel saraf.
  4. Neurit/Akson, merupakan serabut syaraf panjang hasil penjuluran badan sel yang mengandung struktur benang-benag halus yang disebut mikrofibril dan neurofibril. Mikrofibril dan neurofibril berfungsi untuk menjaga bentuk dan kepadatan sel saraf. Neurit atau yang sering dikenal akson memiliki peranan menghantarkan rangsangan dari badan sel saraf yang satu ke sel saraf lain. Rangsangan akan dihantarkan melalui akson dari satu sel saraf menuju dendrit dari sel saraf yang lain. Struktur neurit merupakan struktur yang lebih kompleks daripada dendrit. Neurit memiliki pembungkus yang disebut selaput myelin yang didalamnya terdapat sel Schwann. Bagian neurit yang tidak terbungkus oleh selaput 
  5. myelin disebut nodus Ranvier.
neuron
NEURON
  • Sel-sel saraf akan berkumpul membentuk jaringan saraf dan selanjutnya jaringan-jaringan saraf akan berkumpul dan berkoordinasi membentuk sistem saraf.
  • Hubungan antara sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain disebut sinapsis,
  • sedangkan hubungan antara sel saraf dengan serabut otot disebut neuromuscular junction.
Neuron berdasarkan struktur meliputi
  1. Neuron multipolar : tipe neuron yang memiliki banyak dendrite dan satu akson
  2. Neuron bipolar : memiliki hanya satu dendrite dan satu akson,
  3. Neuron unipolar : tidak memiliki dendrite dan proses penghantaran impuls dilakukan oleh satu akson.
Lihat gambar Neuron multipolar , Neuron bipolar dan neuron unipolar
types-of-neuron-in-human
Neuron berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi 3 jenis yaitu
  1. sel saraf sensorik (afferent), berfungsi menghantarkan rangsangan (impuls) dari indra ke saraf pusat (otak) dan sumsum tulang belakang
  2. sel saraf motorik (efferent), erfungsi menghantarkan rangsangan dari saraf pusat (otak) atau sumsum tulang belakang ke otot atau kelenjar
  3. dan sel saraf konektor (association). berperan menghubungan neuron sensorik dengan motorik
Karakter membran sel syaraf sebagai transmisi impuls
  • Membran neuron layaknya membran sel lainnya bersifat semipermeabel (hanya molekul-molekul tertentu yang dapat keluar masuk misalnya ion-ion tetapi tidak untuk molekul berukuran besar).
  • Membran sel saraf juga secara elektrikal bersifat polar (adanya ion-ion bermuatan positif yang disebut kation di sekitar permukaan luar membrane
  • Dan ion-ion bermuatan negative yang disebut anion di bagian sebelah dalam membran).
  • Impuls saraf berhasil ditransmisikan (disalurkan) dari sel saraf yang satu ke sel saraf yang lain disebabkan oleh potensial aksi yang berpindah di dekat sel saraf.
  • Stimulus merubah kemampuan spesifik permeable lapisan membrane dan menyebabkan depolarisasi kation dan anion.
  • Perubahan ini menyebar sepanjang serabut saraf yang selanjutnya disebut sabagai impuls saraf itu sendiri.
  • Polarisasi kembali terjadi setelah depolarisasi yang diikuti oleh periode refractory selama impuls selanjutnya datang lagi.
synapse
Sinapsis
Polarisasi dibuat dengan mempertahankan kelebihan ion-ion sodium (Na+) pada bagian luar membrane dan kelebihan ion-ion potassium (K+) pada bagian dalam membran. Jumlah tertentu dari Na dan K selalu bocor (berkurang) melewati membran, tetapi pompa Na/K pada membran secara aktif mengatasi hal tersebut tersebut.
Intensitas atau frekuensi antara impuls saraf yang satu dengan yang lain ditentukan oleh diameter dari serabut saraf, hal ini berkaitan juga dengan serabut saraf berselaput myelin dan serabut saraf tanpa selaput myelin. Sitoplasma dari akson atau serabut saraf merupakan konduktor elektrik dan selaput myelin menurunkan kapasitasnya sebagai penghantar. Kondisi tersebut mencegah kebocoran muatan melalui membran. Depolarisasi pada nodus ranvier cukup untuk memicu regerasi voltase elektrik pada nodus berikutnya. Oleh karena itu, potensial aksi pada serabut saraf bermielin tidak berpindah layaknya perpindahan gelombang tetapi terjadi secara berulang pada nodus-nodus. Potensial aksi pada nodus ranvier akan berpindah seperti loncatan-loncatan muatan listrik.

Percobaan Fisika indonesia : Botol Apung



Dalam eksperimen fisika ini saya beri nama botol apung, nama kerennya sih cartesian diver. Alat ini digunakan untuk melihat gejala benda terapung, melayang, dan tenggelam. Alat ini cukup mudah dibuat karena bahan-bahannya ada di sekitar kita.
 


Untuk eksperimen ini, dibutuhkan :
  • Botol plastik 1 atau 2 liter
  • Air secukupnya
  • Benda yang dapat melayang di dalam air, contohnya balon kecil yang diisi air
Catatan : Kamu bisa menggunakan benda apa saja asalkan dapat melayang di dalam air.

Langkah Kerja :
  1. Hal yang pertama dilakukan adalah melakukan tes apakah benda yang kamu punya dapat melayang di dalam air dengan memasukkannya ke dalam air.
  2. Setelah benda tersebut dapat benar-benar melayang dalam air, kemudian masukkan ke dalam botol plastik.
  3. Isi penuh botol tersebut dengan air hingga penuh dan tutup rapat.
  4. Remas dengan tangan botol tersebut, kemudian lihat apa yang akan terjadi. Coba tebak apa benda akan naik atau turun????

Penjelasan Fenomena :

Ketika botol ditekan, tekanan di dalam botol akan meningkat. Hal ini akan menekan udara yang terdapat dalam balon sehingga massa jenis balon akan menjadi lebih besar dari semula sehingga balon akan tenggelam. Dan ketika tangan kamu dilepaskan, maka akan tekanan di dalam botol akan mengecil dan balon akan kembali pada keadaan semula.

Simple past tense

Simple Past Tense digunakan untuk fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau. Contoh:
  • I played tennis with some guys from work yesterday.
  • We stayed in Shanghai for five days.
Kata kerja simple past tense (kata kerja bentuk ke-2) yang reguler dibentuk dengan menambahkan “-ed” pada akhiran kata kerja. Contoh:
  • jump -> jumped: The dog jumped over the fence.
  • walk -> walked: I walked 22 kilometers yesterday.
  • work -> worked: We worked together as lawyers for 15 years.
Kegunaan
Simple past tense digunakan untuk menyatakan sebuah tindakan yang telah selesai dilakukan. Contoh:
  • We watched a movie at the weekend (kami menonton film di akhir pekan)
  • She arrived on Thursday (dia tiba hari Kamis)
Waktu spesifik harus dinyatakan atau diisyaratkan. Contoh:
 
  • I walked to work this morning - Dalam kalimat ini waktunya disebutkan
  • I walked to work - Dalam kalimat ini waktu tidak disebutkan, tetapi konteks kalimatnya dapat membuat kita memahami waktu yang dimaksud (yakni waktu lampau).
Kalimat negatif
Kalimat negatif simple past tense dibuat dengan did dan not. Did adalah bentuk lampau dari kata kerja to do. Did dan not sering disingkat menjadi didn’t. Contoh:
- I arrived in London on Monday -> I didn’t arrive on Sunday.
- They stayed at the Vivaldi Hotel -> They didn’t stay at the Carlton Hotel.
Karena “did” merupakan bentuk lampau, maka kata kerja utama tidak mengalami perubahan. Contoh:
  • We didn’t live in Italy. Did adalah bentuk lampau sehingga live tidak dirubah menjadi bentuk lampau.
  • We didn’t lived in Italy. Kalimat ini tidak benar
Kalimat bertanya
Pertanyaan dibuat dengan menempatkan did sebelum subjek. Contoh:
  • You lived in Japan -> Did you live in Japan?
  • They stayed at the Vivaldi Hotel -> Did they stay at the Vivaldi Hotel?
Kata kerja utama juga tidak berubah (tidak diganti menjadi bentuk lampau), contoh:
- You lived in Japan -> Did you lived in Japan? (tidak benar)
- You lived in Japan -> Did you live in Japan? (benar)
 
Kata kerja tidak beraturan
Ada banyak kata kerja simple past tense yang tidak beraturan (irregular verbs) dalam bahasa Inggris, yakni tidak ditambahkan -ed. Berikut beberapa kata kerja tidak beraturan yang paling umum.
be - was/were
become - became
begin - began
break - broke
bring - brought
build - built
buy - bought
catch - caught
choose - chose
come - came
do - did
draw -drea
eat - ate
feel - felt
fight - fought
find - found
fly - flew
forget - forgot
get - got
give - gave
go - went
have - had
hear - heard
hit - hit
know - knew
learn - learnt/learned
leave - left
lose - lost
make - made
meet - met
pay - paid
read - read
ride - rode
run - run
say - said
sell - sold
send - sent
shut - shut
sing - sang
sit - sat
sleep - slept
smell - smelt/smelled
speak - spoke
stand - stood
swim - swam
take - took
teach - taught
tell - told
think - thought
understand - understood
wear - wore
win - won
write - wrote
Simple past tense digunakan untuk fakta-fakta dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau. Contoh:
  • I was with my grandmother yesterday.
  • They were at home last week.
Kata kerja “to be” untuk simple past tense adalah bentuk lampau dari “to be” am, is, are, yakni sebagai berikut.
Tunggal
I was
You were
He was
She was
It was
Jamak
We were
You were
They were
Beberapa contoh kalimat simple past tense dengan kata kerja “to be”:
  • I was happy yesterday
  • We were teachers for 20 years
  • There was a lot of rain yesterday
Kalimat-kalimat simple past tense selalu terkait dengan waktu tertentu yang dinyatakan atau tidak dinyatakan. Contoh:
  • I was really busy yesterday. (Waktu dalam kalimat ini dinyatakan)
  • I was really busy. (Waktu dalam kalimat ini tidak dinyatakan, tetapi dalam sebuah percakapan waktu yang dimaksud dapat dimengerti).
To be” negatif
Kalimat negatif simple past tense dibuat dengan menambahkan not setelah kata kerja “to be”. Contoh:
  • It was not sunny yesterday
  • They were not in the library
Kita sering menyingkat “to be” negatif khususnya dalam bahasa lisan:
  • She was not hungry -> She wasn’t hungry
  • They were not abroad last year -> They weren’t abroad last year.
“To be” bertanya
Pertanyaan dibuat dengan menukar posisi subjek dan kata kerja “to be”. Contoh:
  • He was a teacher
  • Was he a teacher?
  • We were happy to see your family.
  • Were you happy to see my family?
       Diatas merupakan sebagian kecil dari rangkuman yang ada pada materi semester III S 1 keperawatan STIK MUHAMMADIYAH Pontianak. sebagian yang lainnya bisa dibaca saja......dan meski dipelajari juga karena masih ada 2 yang lainnya. "Biostatistik" perlu latihan menghitung dan AISMU perlu dipahami ok....friend....see u next time....@_@....

Cara Membuat Maket Pohon

Rekan-rekan ingin tahu cara membuatnya? Atau ingin membuatnya sendiri? Saya akan berbagi trik bagaimana membuat Pohon cabang Kita mulai…

Bahan:
1. Kabel serabut
2. Bahan Daun
3. Lem Kayu
4. Cat Semprot
5. Solder
6. Kawat Solder
7. Penguat Pohon (hairspray/clear pilox)
Alat: Cutter, Tang, Pinset, & Kuas
Cara:
1. Potong kabel dengan ukuran sesuai yang diinginkan. Misalnya 10 cm. Sayat pembungkus kabel keluarkan isinya.2. satukan kawat serabut isi kabel tadi dengan cara dililit kemudian solder salah satu bagian ujungnya.
3. Ujung kawat yang tidak di solder kemudian di bagi menjadi beberapa bagian tergantung berapa banyak cabang pohon yang diinginkan. Potong bagian ujung batang bila terlalu panjang
4. Setelah jadi. Kemudian kita somprot dengan cat semprot. Pertama dengan warna abu-abu kemudian dengan warna batang pohon. Misalnya coklat tua.
5. Beri lem di tiap ujung batang
6. Taburkan bahan pohon, tancapkan ujung bawahnya ke tempat pengeringan (streofoam)
7. Setelah kering, beri hairspray atau pilox clear agar pohon tidak rontok dan memberi kesan glossy.