Sabtu, 22 Oktober 2011

Penerapan Teknik Karate dalam Beladiri (bagian 5)

Penerapan Teknik Karate dalam Beladiri (bagian 5)



Bab ini diilhami oleh naskah kuno orang Okinawa bernama Bubishi. Ini bukan berarti saya akan menunjukkan secara detail ke 48 teknik tsb.
Tujuan artikel ini adalah untuk menunjukkan keanekaragaman teknik karate – seperti serangan, tendangan, kuncian, lemparan, penghalang dan memegang. Selanjutnya, jika kita hanya menganalisis satu teknik, disitu ada banyak variasi tergantung gaya yang dianut dan tradisi atau dari sudut pandang seorang guru. Berikut ini adalah pandangan saya, berdasarkan bertahun-tahun praktek, penelitian dan seminar.
Saya akan merekomendasikan kepada anda semua untuk membaca Bubishi dan Funakoshi Tote jutsu.
Semua teknik yang ditunjukkan di sini dapat ditemukan dalam kata. Jika Anda berlatih Shotokan atau beberapa gaya modern lainnya, maka mungkin Anda akan berpikir bahwa banyak dari teknik ini kejam dan "kotor". Namun, teknik yang disebut kejam dan kotor ini adalah benar-benar teknik karate Okinawa yang asli.

Stanic Milos

Fumi Kiri
dasar membanting

Ini adalah teknik bantingan dasar. Gichin Funakoshi menggunakan istilah "byubodaoshi" (Karate do kyohan). gambar serupa juga ada di Bubishi.

Point disini adalah untuk menyapu kaki lawan. Anda dapat melakukan teknik ini dengan beberapa cara berbeda - Anda dapat mendorong dagunya ke atas, atau memegang tenggorokannya, atau Anda bisa mengambil bahunya dan menggunakan siku Anda untuk menghancurkan wajahnya.

Tips: Setelah lawan sedang jatuh, Anda bisa KO dia dengan tetsui uchi (serangan palu). sangat penting untuk memegang lengan lawan, sehingga Anda bisa mengontrol dia.

Referensi kata: Anan, Passai, Kushanku


Udewa
"Ambil kaki" menjatuhkan

Ada gambar yang tepat dari teknik ini dalam Bubishi.
Cara termudah untuk menjatuhkan lawan di atas lantai adalah dengan merebut kakinya. Anda harus ambil pergelangan kaki dan dorong lalu putar lututnya. Udewa adalah respon yang baik ketika seseorang mencoba untuk memegang anda.

Tps: Anda harus selalu melihat lututnya.

Referensi kata: Sanseiru (Uechi ryu)



Tsubamagaeshi
membuatnya terbang seperti burung Walet

Gichin Funakoshi memberi nama teknik ini "burung Walet terbang ", Teknik ini sangat mirip dengan Aikido kote gaeshi (kuncian pergelangan tangan). Namun, Karate Okinawan memiliki versi lain pada teknik ini. Anda dapat membanting seseorang jika Anda mengambil lengannya kemudian terbalik dengan tiba2 dan tenggelam ke bawah.

Teknik ini membutuhkan kecepatan. Anda dapat menggunakan teknik melempar ini sebagai
pertahanan terhadap serangan klub atau tusukan pisau.

Tips: jangan gunakan tangan anda, jika kaki anda bergerak dengan benar, kekuatan yang sangat kecil saja, cukup membuat jatuh lawan .
Referensi kata: Kushanku


Unshu Geri
"Gunting" menjatuhkan


Teknik ini adalah permata karate Okinawa. Hal ini diawetkan dalam kata Unshu, yang telah diberikan kepada kita oleh guru besar Seisho Arakaki.

Anda harus gesit untuk melakukan tendangan ini dengan baik. Teknik jatuh dengan tiba-tiba digunakan untuk menghindari serangan lawan. Tendangan selalu ditujukan pada selangkangan lawan. Bagian yang paling manis adalah bahwa Anda dapat menggunakan kembali tendangan anda (hiki-ashi) sebagai "gunting" menjatuhkan.


Tips: Anda dapat menggunakan unshu Geri untuk mempertahankan diri ketika Anda berada di lantai. Gunakan tendangan untuk menangkis kaki lawan.

Referensi kata: Unshu

Penerapan Teknik Karate dalam Beladiri (bagian 4)

Penerapan Teknik Karate dalam Beladiri (bagian 4)

Bab ini diilhami oleh naskah kuno orang Okinawa bernama Bubishi. Ini bukan berarti saya akan menunjukkan secara detail ke 48 teknik tsb.
Tujuan artikel ini adalah untuk menunjukkan keanekaragaman teknik karate – seperti serangan, tendangan, kuncian, lemparan, penghalang dan memegang. Selanjutnya, jika kita hanya menganalisis satu teknik, disitu ada banyak variasi tergantung gaya yang dianut dan tradisi atau dari sudut pandang seorang guru. Berikut ini adalah pandangan saya, berdasarkan bertahun-tahun praktek, penelitian dan seminar.
Saya akan merekomendasikan kepada anda semua untuk membaca Bubishi dan Funakoshi Tote jutsu.
Semua teknik yang ditunjukkan di sini dapat ditemukan dalam kata. Jika Anda berlatih Shotokan atau beberapa gaya modern lainnya, maka mungkin Anda akan berpikir bahwa banyak dari teknik ini kejam dan "kotor". Namun, teknik yang disebut kejam dan kotor ini adalah benar-benar teknik karate Okinawa yang asli.

Stanic Milos

Kinteki Geri
Tendangan selangkangan sebagai pertahanan melawan tendangan

Ketika seseorang mencoba untuk menendang Anda, jangan berupaya untuk menangkisnya. Pelanggaran adalah pertahanan terbaik, jadi tendang selangkangan dia.

Kinteki Geri dilakukan selalu dengan kaki depan Anda. Hal ini cepat dan akurat, cambukan tendangan. Melangkah ke samping dan tangkis tendangan lawan dengan gedan haito uke.

Tips: Jangan mencoba untuk menggunakan kekuatan terlalu banyak, karena akan memperlambat tendangan Anda. Anda tidak perlu terlalu banyak menggunakan kekuatan untuk menendang seseorang di pangkal paha. Anda hanya harus sangat cepat dan akurat.

Referensi kata: Chinto, Anan



Tobi Geri
tendangan terbang

Tobi Geri ditemukan dalam banyak bentuk di karate Okinawa. Ini adalah teknik yang sangat efektif. Semua teknik tendangan karate Okinawa biasanya digunakan pada wilayah dada kebawah. dada. Namun, tendangan ini ditujukan untuk kepala lawan. Anda dapat menggunakan Tobi Geri bila Anda terpojok (berada di sudut) atau ketika belakang anda ada dinding.

Tips: Teknik terdiri dari dua tendangan depan. Tendangan pertama digunakan sebagai samaran dan sebagai cara yang efektif untuk mengambil jarak. Kedua tendangan dilakukan di udara.

Referensi kata: Kushanku, Chinto


Gedan Uchi
merobohkan

Teknik ini merupakan bagian dari urutan utama dalam kata Kushanku. Point disini adalah untuk mengalahkan lawan yang sudah jatuh ke tanah. Setelah teknik melempar, selesaikan dengan serangan kuat ke wajah. Gunakan berat badan Anda untuk memperkuat daya serangan.

Tips: belakang anda sebaiknya selalu lurus.

Referensi kata: Kushanku



Moroto Teisho Uchi
Pukulan keras ke telinga

Ini teknik sederhana, namun sangat efektif. Ketika dihadapkan dengan seseorang yang mencoba memegang anda Anda, cepat serang telinganya dengan kedua telapak tangan. gendang telinga Lawan pasti akan sangat sakit.

Teknik ini juga diilustrasikan dalam Bubishi.

Tips: Ambil rambut lawan dan leher lalu banting dia ke tanah dengan menggunakan manipulasi kepala.

Referensi kata: Seisan


Empi Uchi
serangan sikut


Ini adalah variasi dari serangan sikut.Serangan Sikut adalah sangat kuat. Hal ini digunakan untuk menghancurkan muka lawan atau untuk mematahkan tulang rusuknya.


Tips: Anda dapat menghancurkan wajahnya dengan hiraken (buku-buku jari depan) atau menusuk kantung matanya dengan kakushite (paruh bangau). Ini cukup sederhana ketika serangan sikut muncul, kemudian disusul belakangan oleh pukulan hiraken . Uechi ryu menggunakan kombinasi ini.

Referensi kata: seisan uechi, sanseiru

Ushiro Teisho Uchi
Serangan telapak tangan

Telapak tangan bisa sangat berguna ketika seseorang mencoba untuk mendekap Anda dari belakang. Cukup, ambil langkah samping dan hancurkan pangkal pahanya dengan telapak tangan. Gunakan tangan anda yang lain untuk melunakkan pegangannya. Teknik ini juga diilustrasikan dalam Bubishi.

Tips: selain penyerangan tadi, Anda dapat juga menggenggam dan merobek testis penyerang.

Referensi kata: Seisan, Kushanku


Kinteki Tsuki
Turun kebawah dan meninju

Kadang-kadang, ketika penyerang mencoba untuk mengambil, memukul atau mendorong Anda, cepat turunkan lutut Anda dan tinju dia ke arah pangkal paha. Ini adalah teknik jalanan yang benar.

Tips: Gunakan tangan Anda yang lain untuk melindungi wajah Anda dari pukulannya atau dari lututnya.

Referensi kata: Chinto

Teisho Uchi
menampar wajah

Teknik ini merupakan teknik yang sangat mendasar dalam Shorin ryu. Gunakan tangan depan Anda untuk menyerang wajah penyerang. Melangkah ke samping (Tenshin) menjadi posisi kuda2 kucing (neko ashi) dan tangkis kembali dengan tangan anda.

Dalam hubungannya dengan telapak tangan, anda dapat dengan mudah menggunakan pisau tangan (Shuto) dan menyerang tenggorokannya.

Tips: Lanjutkan dengan turun ke bawah (osoto gari) atau dengan kunci siku.

Referensi kata: Pasai

Kinteki Tsuki II
genggam dan robek

Anda selalu harus waspada dalam jarak dekat. Penyerang biasanya selalu lebih dari anda dan gulat adalah wilayahnya. Dalam Shorin ryu, Anda selalu menghindari upaya penyerang untuk mengambil Anda. Namun, terkadang Anda tidak punya pilihan lain. Jika hal ini terjadi, maka Anda harus mencoba untuk merebut alat kelamin penyerang sehingga ia membiarkan Anda pergi.

Tips: Anda dapat menggabungkan penggunaan sikut atau uraken dengan teknik ini.

Referensi kata: Chinto, Pasai

Penerapan Teknik Karate dalam Beladiri

Penerapan Teknik Karate dalam Beladiri

Bab ini diilhami oleh naskah kuno orang Okinawa bernama Bubishi. Ini bukan berarti saya akan menunjukkan secara detail ke 48 teknik tsb.
Tujuan artikel ini adalah untuk menunjukkan keanekaragaman teknik karate – seperti serangan, tendangan, kuncian, lemparan, penghalang dan memegang. Selanjutnya, jika kita hanya menganalisis satu teknik, disitu ada banyak variasi tergantung gaya yang dianut dan tradisi atau dari sudut pandang seorang guru. Berikut ini adalah pandangan saya, berdasarkan bertahun-tahun praktek, penelitian dan seminar.
Saya akan merekomendasikan kepada anda semua untuk membaca Bubishi dan Funakoshi Tote jutsu.
Semua teknik yang ditunjukkan di sini dapat ditemukan dalam kata. Jika Anda berlatih Shotokan atau beberapa gaya modern lainnya, maka mungkin Anda akan berpikir bahwa banyak dari teknik ini kejam dan "kotor". Namun, teknik yang disebut kejam dan kotor ini adalah benar-benar teknik karate Okinawa yang asli.

Stanic Milos

SOKUTO Geri
Serangan pada Lutut

Teknik ini cukup langka di Shorin ryu. Namun, tidak begitu langka di Goju dan sekolah Uechi. Point di sini adalah untuk mematahkan lutut lawan dalam konfrontasi jarak dekat.
Hal ini sangat penting untuk menggunakan hikite (tarik berlawanan dengan tangan Anda) dan menggunakan seluruh berat badan . Ini adalah teknik sangat menghancurkan. Bahkan jika Anda melewatkan lutut lawan, Anda dapat menghancurkan shin nya atau kaki.
Tips: Ketika melakukan sokuto jangan melihat ke bawah, karena ini akan mengungkapkan niat Anda. tetap pandang mata lawan.


Referensi kata: Pasai, Anan, Sanseiryu
ORANG TUA MEMIKUL IKAN
Juji Uke

Teknik kunci siku adalah bagian dari kata kushanku. Gerakan dalam kata ditampilkan sebagai jodan juji uke dan berbalik. gambar serupa ada di Bubishi.

Anda dapat menggunakan kunci ini sebagai pertahanan melawan pukulan roundhouse atau serangan pisau. Hal ini sangat penting untuk memegang lengan lawan dengan sangat kuat.
Tips: Daripada mematahkan sikutnya, Anda dapat mengambil kedua lengan dan melemparkan dia

Referensi kata: Kushanku
EKOR NAGA
Teknik melepaskan diri

Ini adalah aplikasi dari ryu no shita kamae- "sikap
pertempuran lidah Naga" (kushanku).
Ketika seseorang mencoba untuk menangkap dan memelintir tangan Anda, Anda harus membalikan tubuh anda dan cambuk wajahnya dengan "tangan besi" (tetsui).
Tips: Anda harus dekat dengan lawan, sehingga tetsui Anda dapat mencapai wajahnya.
Referensi kata: Seisan, Kushanku

SOKUMEN Geri
tombak kaki

Teknik ini lebih banyak digunakan di masa lalu. Ujung kaki digunakan sebagai bidang kontak ketika menendang ke perut lawan.
Meskipun Geri sokumen terlihat tidak praktis dan menyakitkan, pada kenyataannya sangat efektif. Tentu saja, tendangan ini lebih berbahaya ketika Anda memiliki sepatu.
Tips: Anda tidak dapat menggunakan kekuatan yang sama pada sokumen Geri seperti halnya dalam mae Geri yang sederhana. Ini adalah kesalahan yang paling umum. Tentang kekuatannya, Anda harus sangat cepat dan akurat.
Refrence kata: Useishi, Chinto ...

SHOKEN
mata phoenix

Dalam Karate Okinawa Kuno, Shoken adalah tehnik paling mendasar.
Namun, shoken saat ini digantikan oleh "kepalan sederhana" (sei-ken), karena lebih mudah bagi pemula untuk belajar.
Sho-ken sangat menyakitkan ketika menyerang batang lawan . Sei-ken harus digunakan ketika menyerang hidung lawan, namun efektivitasnya terhadap batang lawan relatif kecil jika dibandingkan dengan shoken.
Kyusho: tenggorokan, ketiak, solar plexus, persimpangan jugularis, sternum (tulang dada).
Tips: Anda tidak perlu pukulan keras dengan shoken. Sebaliknya, Anda harus lebih fokus pada putaran pertama. Dengan rotasi yang tepat Anda akan menghasilkan kekuatan yang luar biasa.
Referensi kata: Seisan


Nama-nama Tangkisan Karate (bagian 2)

Nama-nama Tangkisan Karate (bagian 2)

Berikut ini saya tayangkan nama2 Tendangan karate (bagian 2) untuk menambah referensi/ pengetahuan bagi rekan2 sekalian terutama bagi mereka yang beraliran Karate Kyokushin dan Goju ryu. semoga bermamfaat "osh!!"

Nama-nama Pukulan Karate (bagian 2)

Nama-nama Pukulan Karate (bagian 2)

Berikut ini saya tayangkan nama2 Pukulan karate (bagian 2) untuk menambah referensi/ pengetahuan bagi rekan2 sekalian terutama bagi mereka yang beraliran Karate Kyokushin dan Goju ryu. semoga bermamfaat "osh!!"






Nama-nama Tendangan Karate (bagian 2)

Nama-nama Tendangan Karate (bagian 2)

Berikut ini saya tayangkan nama2 Tendangan karate (bagian 2) untuk menambah referensi/ pengetahuan bagi rekan2 sekalian terutama bagi mereka yang beraliran Karate Kyokushin dan Goju ryu. semoga bermamfaat "osh!!"




Kata Karate Tekki Shodan

Kata Karate Tekki Shodan
Pembahasan Kata Karate versi Shotokan

Kata Tekki Shodan

Kata Tekki adalah kata dari seluruh kata yang paling komplek dan paling sulit diantara kata lain di aliran Shotokan. Seperti di ketahui bahwa Funakoshi telah menghabiskan waktu beberapa tahun untuk melatih kata ini. Oleh karena itu Funakoshi menempatkan kata ini sebagai hal yang paling penting dalam silabus pelajaran Karate Shotokan. Funakoshi menghabiskan tiga tahun belajar untuk masing2 kata Tekki. Kata Tekki adalah kata yang menggunakan dan memamfaatkan ruang gerak yang sempit dan terbatas sehingga kata ini lebih cenderung sulit untuk dikuasai dibandingkan kata2 lainnya. Awalnya bernama Naihanchi, Funakoshi mengubah namanya menjadi Tekki (satria menunggang kuda). Awalnya kata ini menggunakan kuda2 hachi Dachi dan ji Dachi lama kelamaan berubah memakai kuda2 Kibadachi.

Tekki Shodan pada awalnya berasal dari kata Shuri-te. Pada kata ini sering sekali memakai kuda2 yang rendah bahkan ada gerakan yang bertumpu pada satu kaki sehingga menuntut keseimbangan tubuh dan kekuatan kaki.Untuk melakukan kata ini dibutuhkan fisik yang kuat. Fungsi latihan pada kata ini adalah me ningkatkan kekuatan tubuh bagian bawah terutama lutut dan dengkul.

Pada Tekki shodan terlihat lebih sederhana bentuk jurusnya hal ini dikarenakan pada kata ini hanya menggunakan satu kuda2 yaitu Kibadachi saja. Hal ini sangat berbeda dengan kata Heian Yondan (ke 4) maupun Heian Godan (ke 5)yang menggunakan kuda2 Zenkutsu Dachi dan Kokotsu Dachi. Tapi bagi pemula, justru untuk mempraktekannya lebih sulit Tekki ketimbang Heian karena menuntut kekuatan pijakan/kuda2 rendah pada kaki, sehingga para pemula kemungkinan akan tergoda untuk meluruskan kaki2nya.

Hal itu dikarena melakukan praktek kuda2 Kiba Dachi mensyaratkan tekukan pada kedua kaki, yang berarti perlu energi 2x lipat untuk konsisten melakukannya. Dengan belajar Kata ini seorang Karateka dapat mengantisipasi serangan lawan dalam jarak dekat pada ruangan yang sempit, karena dalam kata tekki Shodan seolah-olah dibelakang tubuh sang karateka terdapat tembok sehingga karateka hanya bisa bergerak ke kiri dan kekanan. dalam kata itu juga terdapat hindaran terhadap sapuan kaki sehingga si karateka harus dengan cepat mengangkat kakinya tinggi-tinggi(hanya bertumpu dengan kaki satu)kemudian menyerangnya dengan satu tangan (uraken)sambil melakukan kuda2 kibadachi lagi.Keuntungan dari latihan tekki secara rajin adalah, seorang karateka akan terbiasa menghadapi lawan yang jaraknya sangat dekat. Disamping itu juga, latihan putaran pinggangnya dan ganti langkahnya menjadikan latihan tekki sebagai cara melatih tubuh untuk menjadi fleksibel berganti arah. Ini sangat menguntungkan jika yang dihadapi lebih dari satu orang. Diantara karakter-karakter utama tekki adalah putar tubuh dan ganti langkah tanpa memutar kaki.

Kata Karate Heian Godan

Kata Karate Heian Godan

Pembahasan Kata Karate versi Shotokan


Kata Heian

Mengapa Kata Dasar ini disebut Heian (pikiran yang damai) karena Kata tersebut menggambarkan periode antara 794-1192 di Jepang yang belum pernah ada peperangan sama sekali, jadi pada priode itu adalah masa yang paling damai di Jepang dibawah pemerintahan Dynasti Heian. Banyak senior2 para pemegang sabuk hitam ke atas yang melupakan latihan kata Heian, padahal latihan kata Dasar seperti Heian perlu kesempurnaan dan harus dilatih untuk seumur hidup.


Heian Godan


Heian Godan adalah kata yang paling menarik secara visual diantara kata lainnya. Pada Kata ini Karateka tidak hanya mengembangkan kontras antara gerakan cepat (tajam) dan lambat saja tetapi juga harus terampil dalam melompat dengan cepat, seimbang dan efektif. Melalui keefektifan kata ini seorang karateka tidak hanya diajari piawai dan sempurna dalam mengerjakan kata sebelumnya tetapi dengan belajar kata ini seorang karateka dituntut untuk belajar menggabungkan keterampilan seperti transisi sikap.


Meskipun untuk siswa tingkat lanjutan gerakan dari kata ini cukup simple, boleh jadi bagi newbie gerakan seperti pergerakan berat dan keseimbangan dari kuda2 zenkutsu Dachi menjadi Kokotsu Dachi bisa sangat sulit. Melalui banyak pengulangan dalam latihan kata ini, seorang siswa akan belajar bagaimana menggunakan dan menghasilkan tenaga ke potensial maksimal.

Kata ini memperkenalkan banyak teknik seperti Manji-game-uke, dan teisho (meskipun banyak gaya tidak harus menggunakan teknik dengan cara ini) .

Kata ini memiliki 23 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.

Kata Karate Heian Yondan

Kata Karate Heian Yondan
Pembahasan Kata Karate versi Shotokan


Kata Heian

Mengapa Kata Dasar ini disebut Heian (pikiran yang damai) karena Kata tersebut menggambarkan periode antara 794-1192 di Jepang yang belum pernah ada peperangan sama sekali, jadi pada priode itu adalah masa yang paling damai di Jepang dibawah pemerintahan Dynasti Heian. Banyak senior2 para pemegang sabuk hitam ke atas yang melupakan latihan kata Heian, padahal latihan kata Dasar seperti Heian perlu kesempurnaan dan harus dilatih untuk seumur hidup.

Heian Yondan


Dalam Kata ini terdapat penggabungan gerakan yang terlihat kontras antara gerakan yang tajam (cepat) dan lambat (bertenaga) dengan maksud untuk mengenalkan dan mengembangkan kontrol gerakan kepada para pemula agar mereka jangan selalu terburu-buru melakukan gerakan kata. Di Kata ini juga gerakan kaki atau tendangan lebih banyak dari kata sebelumnya dengan tujuan agar para pemula gerakan kakinya menjadi lebih berkembang dan terlatih. Ini membantu mereka dalam mengembangkan gerakan kaki mereka, dan kemampuan untuk melakukan sinkronisasi terhadap gerakan kaki dan lengan.

Kata ini memperkenalkan juiji-Uke, Shuto-uchi, kakewake-uke, dan hiza-Geri, dan kesempurnaan gerakan-gerakan baru ini sangat penting dalam studi lanjutan Anda dari sisa seri Heian. Memiliki 27 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.

Kata Karate Heian Sandan

Kata Karate Heian Sandan

Pembahasan Kata Karate versi Shotokan


Kata Heian

Mengapa Kata Dasar ini disebut Heian (pikiran yang damai) karena Kata tersebut menggambarkan periode antara 794-1192 di Jepang yang belum pernah ada peperangan sama sekali, jadi pada priode itu adalah masa yang paling damai di Jepang dibawah pemerintahan Dynasti Heian. Banyak senior2 para pemegang sabuk hitam ke atas yang melupakan latihan kata Heian, padahal latihan kata Dasar seperti Heian perlu kesempurnaan dan harus dilatih untuk seumur hidup.



Heian Sandan

Heian Sandan adalah Kata ketiga dari kata seri Kata Heian, dimana pada Kata ini merupakan pengembangan dari Kata sebelumnya yaitu Heian Nidan. Pada Kata ini terdapat penggunaan kaki sebagai blok, penggunaan kuda2 Kiba Dachi dan penggunaan teknik baru seperti melakukan tangkisan tengah seperti orang yang bertolak pinggang kemudian membalasnya dengan pukulan uraken uchi. Teknik baru kedua adalah memukul kearah belakang jika musuh membelakangi kita. Pada penggunaan kuda2 kiba-Dachi ketika sesorang mengangkat kakinya mengandung arti (bunkai) bahwa gerakan tersebut bisa berfungsi sebagai injakan untuk merobohkan kuda2 lawan atau menangkis tendangan lawan. Kata ini memiliki 20 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.

Kata Karate Heian Nidan

Kata Karate Heian Nidan

Pembahasan Kata Karate versi Shotokan




Kata Heian


Mengapa Kata Dasar ini disebut Heian (pikiran yang damai) karena Kata tersebut menggambarkan periode antara 794-1192 di Jepang yang belum pernah ada peperangan sama sekali, jadi pada priode itu adalah masa yang paling damai di Jepang dibawah pemerintahan Dynasti Heian. Banyak senior2 para pemegang sabuk hitam ke atas yang melupakan latihan kata Heian, padahal latihan kata Dasar seperti Heian perlu kesempurnaan dan harus dilatih untuk seumur hidup.


Heian Nidan


Heian Nidan kata kedua dari seri kata Heian merupakan kata yang sangat populer dikalangan pemula. Heian Nidan dibuka dengan tehnik Uke Heiwan yaitu blok ganda diikuti dengan pukulan. Pada tehnik ini seseorang melakukan lebih dari satu tehnik(tiga tehnik) pada posisi yang sama. Melakukan tiga teknik sekaligus dalam satu posisi adalah merupakan ciri dari gerakan beladiri Karate yang efisien. Tehnik Uke Heiwan terdiri dari : Pertama: seseorang menangkis ke arah kiri dari serangan pukulan, kedua: kemudian melakukan tangkisan lagi ke arah kanan masih pada tangan yang sama dibarengi dengan mematahkan sikut lawan dengan lengan satunya lagi, ketiga: membalas dengan pukulan.

Yang menarik dalam kata Heian Nidan pada gerakan terakhir melakukan serangan dengan Age uke yang notabene Age Uke adalah gerakan tangkisan yang dimamfaatkan untuk menyerang atau mematahkan tangan lawan kearah ketiak. Tehnik ini sesuai dengan falsafah Karate yaitu Rakka (bunga yang berguguran) yang artinya setiap teknik pertahanan itu perlu dilakukan dengan bertenaga dan mantap agar dengan menggunakan satu teknik pun sudah cukup untuk membela diri sehingga diumpamakan jika teknik itu dilakukan ke atas pokok, maka semua bunga dari pokok tersebut akan jatuh berguguran. Contohnya jika ada orang menyerang dengan menumbuk muka (atau bagian lainnya), si pengamal karate boleh menggunakan teknik menangkis atas (tengah/bawah). Sekiranya tangkisan atas itu cukup kuat dan mantap, ia boleh (dapat) mematahkan tangan (kaki) yang menumbuk itu. Dengan itu tidak perlu lagi membuat serangan susulan pun sudah cukup untuk membela diri."

Kata Heian Nidan berjumlah 26 gerakan, Kata ini kurang lebih akan memakan waktu sekitar 50-60 detik untuk melakukannya, dan lebih menuntut fisik, Kata Heian Nidan merupakan pendalaman materi kata dari Heian Shodan .

Perbedaan JKF GOJUKAI & GOJUKAI IKGA n

Perbedaan JKF GOJUKAI & GOJUKAI IKGA.

Banyak karateka di Indonesia tidak mengenal kedua nama organisasi tersebut. Dari nama memang memiliki kemiripan yang nyaris tidak memiliki perbedaaan. Tetapi sebenarnya secara RULES sangat berbeda. Baik dari lambang pun serupa tapi tidak sama. Nama Gojukai di ciptakan oleh Sensei Gougen Yamaguchi sebagai penghargaan kepada sang maha guru yaitu Chojun Miyagi Sensei. Dengan julukan DEWA KEPALAN mengilhami Gougen Yamaguchi sensei menciptakan lambang itu.

Kita sedikit merilis Gougen Yamaguchi sensei, mulai berlatih Goju Ryu. Sebelum beliau berlatih Goju Ryu di Retsumikan University Kyoto Jepang ,beliau adalah juga ahli dalam seni beladiri Pedang ( Japanese Fencing ) Kenjutsu-kendo. Beliau mengenal Goju Ryu dari seorang bernama MARUTA sensei seorang Okinawa sebelum akhirnya Goegen Yamaguchi berlatih di bawah arahan langsung Chojun Miyagi Sensei.

Karena ketekunannya akhirnya beliau mengembangkan Tekhnik Goju Ryu di Jepang dan memberikan nama bagi clubnya yaitu GOJUKAI. Club Gojukai berkembang pesat dengan berbagai nama club baru sebagai kecabangan dari GOJUKAI itu sendiri. Akhirnya beliau juga mendirikan lembaga bernama ALL JAPAN GOJUKAI ASSOCIATION dimana Gougen Yamaguchi sensei sebagai President dan Masutatsu Oyama ( Coi Hong Hee ) sebagai wakilnya. Masutatsu adalah orang korea yang diwarganegara jepangkan. Kelak Masutatsu meninggalkan Gojukai dan mendirikan KYOKUSHIN.

Gougen Yamaguchi sensei meninggal dunia pada tahun 1989 dalam usia 81 tahun. Sepeninggal nya Gougen Yamaguchi sensei, terjadi perpecahan di dalam tubuh GOJUKAI. SHOJO UJITA keluar dari Gojukai dan mendirikan JKF-GOJUKAI. TSUJI TAZAKI mendirikan SEIWAKAI dan Gojukai sendiri menjadi organisasi yang berdiri sendiri dengan identitas baru yaitu GOJUKAI-IKGA. Saat Ini Gojukai-IKGA di urus oleh anak-anak Gougen Yamaguchi sensei yaitu Gosei Yamaguchi dan Gosen Yamaguchi.

SHOJO UJITA sensei ( JKF-GOJUKAI ) & TSUJI TAZAKI sensei (SEIWAKI) kembali ke Okinawa dimana lahirnya Goju Ryu. Disinilah JKF-GOJUKAI & SEIWAKAI sepakat untuk mempertahankan originalitas KATA GOJU RYU. Selain itu Shojo Ujita & Tsuji Tazaki ikut pula menjadi Board Commision dalam JKF ( JAPAN KARATE FEDERATION). Selain itu JKF GOJUKAI pun menjadi Board Advisor dalam penentuan kebijakan KATA GOJU RYU di tubuh WKF ( World Karate Federation ).

Sedang GOJUKAI-IKGA memiliki event sendiri di luar WKF. Salah satu Kebijakan JKF GOJUKAI adalah dengan di angkatnya AKIRA SHIOMI sensei menjadi kepala team pelatih KATA JKF-GOJUKAI maupun JKF dimana AKira Shiomi sensei melahirkan atlit KATA juara Dunia WKF yaitu ABE dan Atsuko WAKAI.

Hal-hal yang di pertahan kan oleh JKF-GOJUKAI dan SEIWAKAI serta keturunannya yang kembali ke OKINAWA adalah mempertahankan 12 original GOJU RYU KATA mulai dari : Sanchin,Gekisai ( 1 & 2 ),Saifa,Shisochin,Seiyunchin,Sepai,Sanseru,Kururunfa,Seisan, Separunpei/Pethurin dan Tensho,dimana KATA yang di pelajari tersebut harus memahami BUNKAI nya.

Sedang pada GOJUKAI-IKGA di sisipkan Tae Kyoku ,koryu,Genkaku dan Chikaku pada Tokuteinya.

INDONESIA

Sehingga Organisasi Goju Ryu yang merujuk kepada Gojukai harus diluruskan kiblatnya apakah kepada JKF-GOJUKAI atau GOJUKAI-IKGA. Mengapa demikian ? hal ini demi tegaknya sejarah yang benar dan bukan untuk membuat perbedaan yang mengakibatkan perpecahan. Anak-anak didik kita lah taruhan masa depan kelangsungan organisasi kita yang sangat kita banggakan. Mudah-mudahan info ini sangat berguna bagi seluruh karateka Goju Ryu di Indonesia.

Jumat, 21 Oktober 2011

Efek Psikologis Latihan Karate

Efek Psikologis Latihan Karate


Tugas Ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah karate

















Disusun Oleh :

MUHAMMAD AANG CHUNAIFI

108 381

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP PGRI JOMBANG

PENJASKES / 2010





Anda merasa jenuh, malas, enggan berlatih Karate lagi? Atau tidak punya waktu untuk berlatih lagi? Atau jangan2 pikiran anda sudah dihinggapi persepsi yang salah tentang latihan karate, sampai-sampai anda berpikir, “buat apa latihan karate cape-cape dan membosankan percuma tidak ada hasilnya yang ada tubuh saya sakit semua , mendingan saya mengurusi hal lain.”Kalau itu pendapat anda, barangkali alasan2 dibawah ini bisa mengubah pandangan/persepsi anda tentang pentingnya berlatih Karate, sehingga anda termotivasi kembali untuk giat lagi dalam latihan secara rutin dan konsisten. Dan bagi yang merasa tidak punya waktu akan kembali sadar akan pentingnya berlatih karate sehingga ia akan lebih bijaksana dalam menggunakan waktunya untuk latihan alias mempunyai time management yang baik.

Jika kita menempa diri kita dengan latihan Karate yang keras, melelahkan, tidak menyenangkan dan membosankan bahkan dengan membiasakan diri menahan kebutuhan manusiawi seperti rasa lapar, dahaga, amarah, takut sakit dsb untuk tetap latihan, secara terus menerus dengan perasaan penuh keyakinan, maka lama kelamaan tanpa terasa sikap mental kita akan terbentuk dengan sendirinya yaitu:
1. Tangguh, tabah, tegar dan tahan uji dalam menghadapi segala cobaan hidup
yang keras, tidak peduli sekeras apapun cobaan hidup yang menimpanya,
seorang karateka yang sudah terbiasa berlatih karate secara rutin yang
meletihkan dan membosankan akan tertempa mentalnya dalam menghadapi
cobaan hidup.
2. Percaya diri, rajin, dan rendah hati serta Mengurangi sifat-sifat buruk
seperti rasa malas, rendah diri dan sombong.
3. Lincah, cerdik, berani,bergairah, dan bersemangat. Dalam latihan Karate
tentunya melibatkan semua gerakan koordinasi otot-otot tubuh termasuk
pengerasan, kelenturan, dan pelepasan tenaga yang disertai dengan teriakan
Kiai. Dengan adanya gerakan-gerakan tersebut mempengaruhi jiwa para
Karateka sehingga membuat mereka bersemangat, bergairah, berani, dan
lincah. Sedangkan latihan bertarung membuat para Karateka menjadi cerdik
karena terbiasa berpikir bagaimana mengalahkan lawan mereka.
4. Jiwa sportif, dan bermental ksatria, dalam karate sering terdapat latihan
bertarung (Komite), dalam bertarung para karateka dipaksa untuk selalu
ersikap sportif dalam menerima setiap hasil dari pertandingan komite,
entah itu kalah atau menang.
5. Jujur. Baik jujur pada diri sendiri dan orang lain.
6. Sopan santun dan memiliki etika dalam kehidupan sehari-hari.
7. Tenang dan sanggup mengendalikan emosi/ tidak cepat marah, maksudnya
setiap terjadi permasalahan selalu memakai dengan cara musyawarah
dari pada kepalan tangan. Dalam salah satu filosofi Karate berbunyi” kenali
dirimu sendiri sebelum lawanmu, dalam seratus pertempuran kau tidak akan
dalam bahaya.” Yang berarti kita harus bisa mengendalikan pikiran/control
emosi kita dulu sebelum bertindak menyerang lawan. Karena bisa jadi
masalah dengan lawan kita tidak sesulit apa yang kita bayangkan, atau dengan
kata lain masih ada peluang alternative untuk menyelesaian masalah dengan
lawan tanpa melakukan kekerasan. Sebab dalam Karate melakukan kekerasan
adalah jalan terakhir bila segala sesuatunya sudah buntu. Jika kita berhasil
mengalahkan lawan tanpa kekerasan dan lawan mengakui kemenangan kita dengan
hormat dan segan, itu baru kemenangan tertinggi
dalam Karate. Sikap tenang dalam karate juga mengandung artian bahwa kita
juga harus tenang dalam menghadapi suatu pertarungan dengan lawan, ingat
prinsip Mizu no Kokoro (pikiran layaknya air) dan Tsuki no Kokoro(pikiran
layaknya bulan). Tanpa adanya sikap tenang gerakan serangan dan pertahanan
kita dalam beladiri menjadi amburadul dan tidak tepat sasaran dan yang
lebih buruk kita tidak dapat mengantisipasi serangan lawan atau membaca
serangan lawan sehingga kekalahanpun akan terjadi di depan mata.
8. Memperoleh pikiran, jiwa yang tenang dan damai. Dengan berlatih Karate
memungkinkan pikiran dan jiwa memperoleh ketenangan, seumpama dalam
berlatih kata, dalam latihan ini karateka dituntut mengeluarkan seluruh
kemampuannya semaksimal mungkin dari setiap gerakannya baik kecepatan,
kekuatan, kelenturan, koordinasi bagian tubuh, pemusatan energi (Kime)
serta pernafasan menjadi satu tujuan yaitu untuk mengalahkan musuh (dalam
majinasi). Sebab dalam latihan kata karateka dituntut untuk memahami
setiap gerakan dan aplikasinya (bunkai) dengan cara seolah-olah menhadapi
musuh yang sebenarnya. Seluruh pusat perhatianpun tertuju pada musuh
imajener ini, karena kalau kita lengah sedikit saja maka seakan-akan nyawa
kita akan melayang. Dalam latihan Kata pun, seseorang bisa melampiaskan
perasaan kekesalannya berupa rasa stress, kecewa, sakit hati dan lain2
kepada lawan imajenernya sehingga ia tampak lebih bersemangat dalam
mengkonsentrasikan tubuhnya dalam berlatih kata. Pelampiasan inipun berbuah
pada kualitas latihan menjadi lebih baik, sehingga akan memunculkan rasa
tenang dalam jiwa.
Itulah mamfaat jangka panjang yang akan kita dapati, bila kita secara terus menerus berlatih Karate, sebab pada intinya Karate mengajarkan sikap dan mental yang baik sesuai dengan prinsip dasar dan falsafah beladiri yang utama (bushido). Nah, bagaimana apakah sekarang anda sudah kembali termotivasi lagi untuk latihan?

Latihan Kecepatan untuk Komite

Latihan Kecepatan untuk Komite

Tugas Ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah karate

















Disusun Oleh :

MUHAMMAD AANG CHUNAIFI

108 381

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP PGRI JOMBANG

PENJASKES / 2010



Membaca suatu artikel tentang beladiri Taekwondo, saya jadi terinspirasi untuk menulis sabagai bahan untuk memperkaya dan menyempurnakan pengetahuan tentang latihan beladiri khususnya Karate. Barangkali dengan tulisan saya ini akan membantu menambah wawasan para karateka tentang gaya latihan fisik mereka, sehingga tehnik dan kekuatan fisiknya akan lebih baik.
Dalam rangka menyiapkan diri anda untuk pertandingan yang akan berlangsung 8 minggu, hal2 apa saja yang ingin anda lakukan untuk mempersiapkan diri? Apakah anda akan melakukan:
1. Lari jarak pendek 1 - 2 km
2. Lari jarak menengah 3 - 5 km
3. Lari jarak jauh 6 - 10 km
4. Sprint 50 - 100 meter

Sebelum anda mengetahui jawaban mana yang benar ada baiknya anda memahami hal2 yang penting dalam dulu tubuh anda. Tubuh kita terdiri dari dua serat otot yaitu otot merah dan otot putih. Serat otot merah adalah serat otot yang bekerja dengan lambat namun lebih tahan lama atau yang lebih dikenal dengan “sentakan lambat”. Sedangkan serat otot Putih adalah serat otot yang bekerja dengan cepat dan meledak-ledak yang dikenal dengan “sentakan cepat”.
Setiap orang mempunyai komposisi yang berbeda antara otot putih dan otot merah, atau dengan kata lain seseorang mungkin ada yang memiliki serat otot Putih lebih banyak dibandingkan dengan otot merah, tapi yang lainnya ada yang memiliki serat otot putih yang lebih sedikit dibandingkan otot merahnya.
Atlit olympiade yang lari pada jarak pendek seperti 100m/400m mempunyai sejumlah besar otot putih. Sedangkan pelari marathon dan pelari jarak jauh seperti 1600m mempunyai sejumlah besar otot merah. Jika kita tukar antara si pelari jarak jauh dengan jarak pendek, maka pelari jarak pendek akan mudah kelelahan di marathon dan pelari marathon akan sangat lambat larinya di jarak 100m.
Bial anda sudah mempunyai komposisi serat otot putih maupun merah yang mungkin tidak sesuai dengan harapan anda tidak apa2. Itu karunia dari Sang Maha Pencipta, nikmatilah! Tapi berita baiknya serat2 otot tersebut bisa dilatih.
Kemudian yang perlu anda pahami adalah bahwa Karate adalah olahraga yang cepat dan meledak-ledak. Poin akan anda dapatkan saat anda menyerang cukup cepat untuk mengenai sasaran sebelum lawan anda dapat menghindar. Akan menjadi sulit jika anda bergerak dengan lambat.
Jika anda memilih jawaban no. 3 adalah artinya anda berlatih gerakan yang lambat untuk
Mempertahankan pada waktu yang lama, sedangkan dalam pertandingan waktunya Cuma 3-4 menit per ronde (bukan waktu yang lama).
Jika anda memilih jawaban no. 2, maka anda masih melatih otot merah anda. Jarak 3-5 km adalah jarak untuk daya tahan bukan untuk ledakan.
Jika anda memilih jawaban no. 1, anda masih benar tapi masih kurang masalahnya saat anda berlari 1-2 km, potensi otot putih belum digunakan dengan maksimal. Coba pikir seperti ini, kita ambil rata-rata, biasanya seorang Karateka bisa berlari dengan jarak ini sekitar 5-6 menit. Masih saja, ini masih kurang tepat karena dalam pertandingan karate, anda memerlukan ledakan yang besar namun dalam waktu yang pendek.
Jika anda memilih jawaban no.4 maka itu suatu jawaban yang tepat karena dalam sebuah lari sprint yang maksimal membuat otot anda bekerja dengan kemampuan yang sama dengan saat pertandingan Karate. Sekarang mungkin anda bertanya, "tapi hanya dibutuhhkan waktu 13 detik untuk berlari sprint 100 meter, dan pertandingan Karate berlangsung 3 menit." Jadi halini kenapa anda akan beristirahat selama 15 detik kemudian berlari sprint lagi 100m. Lanjutkan dengan pola seperi ini sampai waktu 3 menit. maka anda akan terbiasa dengan waktu pertandingan Taekwondo sekitar 2-3 menit dengan waktu istirahat 1 menit.

Pola berulang ini sprint-istirahat-sprint-istirahat dst. sangat mirip dengan pertandingan Karate. Kebanyakan pertandingan ada saat yang meledak-ledak yakni sekitar 13 detik. Kemudian biasanya ada waktu seseorang akan tidak melakukan serangan dan hanya berputar-putar sekitar lapangan sebelum kemudian melakukan ledakan lagi.
Begitulah persiapan fisik untuk pertandingan, tapi menurut pendapat penulis lari jarak jauh juga tidak boleh diabaikan, karena dengan berlari jarak jauh tubuh kita akan menjadi siap atau tidak kaget dalam melakukan latihan sprint, sehingga sprint kita bisa mencapai tingkat yang maksimal. Lari jarak jauh juga berguna untuk meningkatkan ketahanan tubuh kita dalam bertarung jika dalam pertarungan yang sebenarnya, seumpama kita sedang melawan satu orang atau dikeroyok tiga orang, maka kita dituntut untuk mempunyai ketahanan fisik yang lama, karena dalam pertarungan yang sebenarnya tidak mengenal waktu, jadi siapa yang paling tahan itu adalah yang menang.

Petarung Dengan Satu Jurus

Petarung Dengan Satu Jurus


Tugas Ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah karate

















Disusun Oleh :

MUHAMMAD AANG CHUNAIFI

108 381

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP PGRI JOMBANG

PENJASKES / 2010




Memang benar nasehat Master Funakoshi pendiri Karate aliran Shotokan tentang cara melatih suatu kata atau Jurus. Menurut beliau hendaknya jika belajar satu Kata saja paling sedikit harus memakan waktu minimal 3 tahun, dan beliau juga berpesan:” jangan pindah ke jurus lain dulu sebelum jurus ini kamu kuasi dengan mantap ulangi dan ulangi terus dari gerakan semula!”. Tentang berlatih suatu tehnik juga beliau berpesan kerjakan 1000x sehingga kau akan menemukan jawabannya!”. Dari kata2nya terbersit makna bahwa dengan mengasah satu jurus saja secara terus-menerus maka jurus kita akan semakin tajam dan otomatis akan menjadi senjata yang mematikan bagi lawan. Jurus kita akan lebih mempunyai bobot dalam menyerang, dibandingkan dengan lawan yang mempunyai banyak jurus tetapi dalam proses latihannya kurang dilatih dan dihayati. Mungkin ini yang namanya kekuatan Fokus, karena si pelaku konsentrasinya Cuma melatih dan melatih satu jurus saja, dan lebih mudah dalam menyempurnakan dan mengintropeksi jurus tersebut. Ini berlaku tidak hanya di dalam beladiri Karate tapi di dalam beladiri lainnya. Simak cerita berikut:



Di Hawai, ada seorang cacat yang tidak punya tangan kanan sejak lahir, namun tangan kirinya normal. Sewaktu masih kecil, ia sering dihina dan diolok-olok oleh teman2nya. Ia menjadi rendah diri (minder) karena kecacatannya itu



Pada suatu hari, dia bertemu seorang guru beladiri (di Hawai banyak orang keturunan Jepang yang ahli beladiri), dan Guru itu bertanya kepadanya “Apakah kamu mau kalau saya mengajarimu ilmu beladiri supaya kamu menjadi percaya diri?” Jawabnya dengan semangat “Mau, saya sangat mau!”



Akhirnya, orang cacat itu diajari satu jurus kuncian dan ia diminta untuk terus mempraktikkannya. Hingga berminggu2 lamanya, murid itu terus menerus mempraktikkan satu jurus itu saja. Pada minggu ke-16 murid itu merasa sudah pandai. Ia lalu berkata “Guru, tolong ajarkan kepada saya jurus yang lainnya.” Gurunya menjawab “Praktikkan jurus itu lagi, sekarang belajar lebih cepat, dan lebih kuat!” Setelah beberapa minggu, ketika muridnya mengatakan “Guru saya sudah ahli.” Gurunya menjawab, “Kamu harus lebih kuat dan lebih cepat lagi, kamu harus banyak lawan tanding!” Gurunya bertanya “Apakah kamu sudah ahli?” Kalau memang sudah ahli selanjutnya kamu bisa mempraktikannnya dengan lawan tandingmu.” Ternyata jurusnya bekerja dengan sempurnya dan ia bisa mengalahkan pada lawan tandingnya dengan mudah.



Gurunya puas dengan hasil tersebut, dan berkata. “Baiklah, sekarang kamu akan saya daftarkan dalam pertandingan bela diri berkelas.” Namun si murid berteriak, “Guru! Saya kan baru bisa menguasai satu jurus, tapi mengapa anda sudah mendaftarkan saya?” Gurunya menjawab “Tidak masalah!” Kemudian sang murid berpikir, “Oh, kalau saya didaftarkan ke suatu pertandingan, mungkin saya akan diajarkan jurus yang baru karena pertandingan masih 8 minggu lagi.” Ternyata tidak, dia hanya tetap diajari satu jurus yang sama, satu jurus kuncian, terus menerus hanya diajari satu jurus itu. Dalam latih tanding dia dapat mengalahkan semua lawan tandingnya. Lalu ia berkata “Guru, apakah saya harus mengikuti pertandingan hanya berbekal satu jurus ini?” Gurunya menjawab, “Sudahlah, yang penting kamu terus praktik lawan tanding yang lebih cepat dan lebih kuat untuk menyempurnakannya.” Murid yang cacat itu bertanya lagi, “Apakah saya tidak diajari jurus lainnya?” Gurunya berkata dengan lantang. “Tidak!” Kemudian murid itu berkata “Guru, kalau nanati saya kalah, saya akan menjadi sangat malu.” Gurunya memberikan semangat, “Tidak masalah, kamu ikut saja.”



Tibalah hari pertandingan itu. Si murid tersebut tetap hanya menggunakan satu jurus untuk bertarung dengan semua lawannya. Ketika menghadapi lawan pertama, dengan cepat ia bisa mengunci lawannya dan dengan cepat pula lawan itu tidak bisa bergerak sama sekali dan menyerah. Demikian seterusnya hingga babak ketiga, dia hanya menggunakan satu jurus dan berhasil mengalahkan semua lawannya dengan cepat. Kemudian dia masuk babak semi final, dan dia berkata kepada gurunya, “Waduh guru….., sudah tiga kali saya menggunakan jurus ini, nanti saya akan ketahuan oleh lawan saya selanjutnya, please, tolong saya diajarkan jurus sakti yang lainnya agar saya bisa menang lagi”. Gurunya menjawab dengan tegas “Sudahlah, kamu pakai jurus itu saja dengan lebih cepat dan lebih kuat.”



Akhirnya. Dengan sedikit terpaksa murid itu maju ke babak semifinal dengan tetap menggunakan satu jurus tadi, dan ternyata lawannya dapat dikunci dengan cepat dan menyerah kalah. Ia berteriak merayakan kemenangannya

Akhirnya ia mencapai babak final. Kali ini lawannya adalah juara bertahan selama tujuh kali berturut2. Secara spontan ia berkata lagi kepada gurunya, “Waduh Guru….,, Kali ini saya benar2 tidak berkutik, dia juara bertahan dengan rekor tujuh kali mempertahankan gelarnya. Saya empat kali menang hanya menggunakan satu jurus yang sama terus-menerus, bagaimana saya bisa menang melawan juara ini?” Murid itu tampak mulai tertekan dan berkata, “Tolong…, ajari saya jurus sakti yang baru, tolonglah saya guru!” Gurunya menjawab, “Tidak! Kamu tetap masuk final hanya dengan satu jurus itu dengan lebih cepat dan lebih kuat lagi!”



Dan ketika akhirnya ia berhadapan dengan juara bertahan itu dengan hanya menggunakan satu jurus yang digunakan sebelumnya, ternyata dalam waktu singkat juara bertahan itu dapat terkunci dan menyerah kalah. Kemudian dia merayakan kemenangannya dengan kegembiraan yang luar biasa. Malam harinya ketika murid tersebut pulang, ia disambut dengan pesta yang sangat meriah. Dan ketika semua sudah pulang dari pestanya, yang masih tinggal hanya dia dan gurunya. Mereka duduk di tepi panta melihat ombak yang menderu dan memecah di tepian pantai dalam sinar cerah bintang dan rembulan.



Kemudian si murid bertanya kepada gurunya, “Guru, saya tidak habis pikir, mengapa saya bisa jadi juara dengan hanya satu jurus?” Gurunya menjawab, “Ada dua hal mengapa kamu bisa menjadi pemenang. Pertama , Teknik kuncianmu itu adalah teknik kuncian yang paling hebat di dunia beladiri, sangat sulit diantisipasi, apalagi kalau kamu jalankan dengan kekuatan dan kecepatan yang luar biasa. Kedua, teknik kuncian kamu ini sebenarnya ada penawarnya atau ada cara menghindarinya. Tetapi untuk melakukan nya lawanmu harus memegang tangan kananmu, dan kamu tidak punya tangan kanan…….!!”

Nah! bagaimana pendapat anda, masih maukah anda menekuni satu jurus saja sampai benar2 matang sebelum mempelajari jurus lainnya?

Teknik Pernafasan Kata Sanchin

Teknik Pernafasan Kata Sanchin


Tugas Ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah karate

















Disusun Oleh :

MUHAMMAD AANG CHUNAIFI

108 381

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP PGRI JOMBANG

PENJASKES / 2010



CARA BERNAFAS

Cara penafasan untuk Sanchin dan Tenshou berbeda dengan pernafasan dada yang biasanya kita lakukan. Kita bernafas dengan abdomen untuk kata. Pada pernafasan abdomen, diafragma naik dan turun dengan bebas dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga kapasitas vital nafas akan meningkat secara langsung. Saat menghirup nafas, tekanan dalam abdomen bawah akan meningkat dan abdomen akan mengembang membentuk bentuk bundar; kemudian diafraghma akan naik dan otot-otot abdomen akan beristirahat. Secara cepat kita akan merasakan udara yang kita hirup diarahkan langsung ke titik Dan-tian pada abdomen bawah. Pada saat ini, energi internal kita akan disimpan untuk dikeluarkan lagi. Saat membuang nafas, tekanan dalam abdomen bawah akan mengangkat dan abdomen akan berkontraksi; kemudian diafragma akan turun ke bawah dan otot-otot abdomen akan memendek. Secara instan tampaknya “aliran udara” yang lain sedang diarahkan ke Dan-tian. Pada saat ini, energi yang tersimpan dapat dikeluarkan. Pemula dapat mengalami kesulitan untuk menguasai teknik pernafasan perut. Pada situsi ini akan lebih mudah bagi mereka untuk melatih pernafasan perut dengan berbaring santai di atas tempat tidur, merelaksasikan tubuh dan mencoba merasakan jalannya pernafasan perut sekali lagi.

Cara bernafas yang benar harus disesuaikan dengan langkah dan ritme gerakan tubuh. Seperti beberapa master pernah mengatakan, “Membuang nafas itu penting, menghirup nafas kurang penting”. Akibat dari ke-penting-an atau ke-kurangpenting-an adalah perasaan alami yang ada pada tubuh kita, dan mereka adalah keluaran dari pernafasan yang diatur oleh pikiran kita. Prinsip dasar aplikasinya adalah: menghirup nafas saat menyimpan energi, menarik tangan ke dalam, membuka lengan dan meninggikan tubuh; membuang nafas saat mengeluarkan energi, mendorong tangan ke depan, menutup lengan dan merendahkan tubuh. Hal inilah yang disebut oleh beberapa master bahwa “bernafas tergantung dengan pola-pola gerakan.”

Dalam praktek Sanchin dan Tenshou, kita harus menarik nafas dengan hidung kita dan membuang nafas dengan mulut; kita juga dapat membuang nafas melalui hidung, namun tidak boleh sekalipun menarik nafas dari mulut. Nafas harus dibuat lebih lama dan lebih dalam dari biasanya. Irama nafas harus lambat, mantap dan lancar untuk mencapai ketenangan dan kelembutan. Tetapi kita jangan sekali-kali menahan nafas kita secara tidak seharusnya dalam proses itu. Lebih lagi, dalam setiap siklus nafas, selalu keluarkan seluruh udara yang ada dalam paru-paru kita dan masukkan udara segar seluruhnya. Setelah berlatih dalam waktu yang lama, kapasitas vital paru-paru kita kan menjadi lebih panjang. Pada tahap ini, gerakan kata yang dipertunjukkan akan menjadi lebih lancar, lembut dan penuh dengan Jin.

KUDA-KUDA DAN GERAKAN

Sanchin Dachi dan kuda-kuda utama yang diterapkan dalam Sanchin dan Tenshou. Semakin kokoh kuda-kuda, semakin mudah bagi karateka untuk menciptakan Jin melalui Yi dan Qi. Saat berdiri dengan kuda-kuda Sanchin Dachi, tubuh lurus, lutut dibengkokkan, beban tubuh direndahkan dan dipusatkan, dan jari kaki mencengkram tanah seakan-akan mengakar di lantai. Tubuh bagian bawah harus menyediakan sokongan yang tepat dan kuat bagi tubuh bagian atas dengan mengkontraksikan otot-otot kaki yang selaras dengan gerakan tubuh bagian atas. Sebagai contoh, saat mempraktekkan Chudan Tsuki, kita harus membayangkan bahwa kita melancarkan pukulan keras ke arah lawan. Dengan skenario tersebut dalam pikiran, kuda-kuda akan bereaksi secara alami dengan mengkontraksikan otot-otot kaki dengan tujuan memberikan sokongan terhadap pukulan yang dilancarkan. Derajat kontraksi lebih tinggi pada kaki bagian belakang daripada kaki bagian depan karena sokongan yang disediakan oleh kaki bagian belakang lebih efektif pada keadaa ini. Jangan sekali-kali mengkontraksikan otot terlalu keras, karena akan menyebabkan kuda-kuda menjadi keras dan kaku. Ini adalah cara yang benar untuk menggunakan Yi dalam rangka menciptakan kontraksi otot yang benar dalam menggunakan teknik. Pemula dapat melatih kuda-kuda mereka dengan berdiri di hadapan dinding menggunakan kuda-kuda Sanchin Dachi, meletakkan tangan mereka pada dinding dan mendorong dinding dengan lembut. Dengan melakukan ini, mereka seharusnya bisa meraasakan sokongan yang muncul dari kaki mereka dan derajat kontraksi otot yang berbeda antara kaki bagian dengan dan kaki bagian belakang. Selama melakukan latihan ini, tubuh harus dibebankan di tengah, santai, dan tetap dalam garis vertikal dengan tanah; jangan pernah mencoba memiringkan tubuh ke depan untuk mengimbangi kekuatan dorongan.
Saat bergerak dengan Sanchin Dachi, gerakan harus cepat dan stabil, sementara kepala harus dipertahankan bergerak dalam bidang tingkatan (level plane). Dalam pergerakan ke depan, berat tubuh harus dipindahkan secara berangsur ke kaki bagian depan terlebih dahulu. Kemudian, kaki bagian belakang mengikuti dengan bergerak lembut ke depan sepanjang lajur oval sementara kaki ditahan sedekat mungkin dengan tanah. Akhirnya, tempatkan seluruh berat tubuh pada pusat (tengah-tengah) kaki. Perubahan penempatan berat tubuh pada gerakan kuda-kuda adalah sesuatu yang disebut oleh beberapa master sebagai “mendiskriminasikan yang penting dengan yang kurang penting”. Kelancaran dan keberlanjutan adalah dua elemen kunci dari gerakan kuda-kuda. Teori gerakan maju ke depan ini juga diterapkan pada gerakan mundur ke belakang dan berbalik.

SIKAP TUBUH DAN TEKNIK BAGIAN ATAS TUBUH

Dalam praktek Sanchin dan Tenshou, kita harus menjaga posisi kepala dalam keadaan lurus dan melemaskan bahu dan siku. Dengan bantuan konsentrasi Yi dan aliran Qi, kita seharusnya dapat menyelaraskan gerakan tubuh kita dengan pernafasan perut secara tepat. Kita harus mengontrol otot lengan dan tangan dan membiarkannya bergerak lembut dan lancar sepanjang alur yang tepat. Jangan pernah memaksakan diri yang tidak semestinya dengan menegangkan otot kita dalam rangka meningkatkan kekuatan tubuh secara berlebihan, karena akan berakibat tubuh menjadi bergetar di luar keinginan. Sebagai tambahan, seluruh gerakan harus dimulai dan diakhiri secara berangsur-angsur, kecepatan gerakan harus seragam dan garis pergerakan harus lancar.

Praktek gerakan tubuh dalam gerak lambat memberikan lebih banyak waktu bagi karateka untuk memperhatikan detail bahkan sekecil apapun; kemudian kuda-kuda akan menjadi lebih kokoh, gerakan akan menjadi lebih stabil dan kepekaan koordinasi akan meningkat. Dipasangkan dengam latihan Yi dan Qi, bahkan serabut otot terkecil pun akan menjadi lebih kuat; dengan begitu Jin akan tercipta secara berangsur-angsur. Setelah latihan secara teratur dalam waktu yang lama, kita dapat menggunakan penggunaan energi vital yang dikembangkan dari Sanchin dan Tenshou untuk menciptakan kekuatan yang lebih kuat dan lebih dalam baik dalam teknik karatedo gerak cepat maupun lambat.

KUNCI LATIHAN

Sanchin dan Tensho mudah untuk dipelajari tetapi sulit dikuasai, tetapi latihan kata ini dengan cara yang benar sangat membantu dalam membangun dasar menyerang dan bertahan dalam karatedo, dan manfaat yang besar dalam kesehatan jasmani penggunanya. Meskipun begitu setelah mempelajari gerakan dasar dan metode pernafasan dari Sanchin dan Tenshou kita harus mempraktekkan kata secara terus menerus dalam rangka mencapai tujuan utama ini. Adalah benar jika dikatakan bahwa: semakin sering kita berlatih, semakin banyak yang kita dapatkan.

Latihan karatedo selalu terdiri atas banyak kumite yang keras dan menegangkan serta latihan kata. Jika bentuk latihan ini diteruskan, ketidakseimbangan pikiran dan perkembangan tubuh tampaknya akan menjadi hasilnya. Contohnya, ketakutan akan berhubungan dengan stress mental berkepanjangan, dan latihan yang keras dapat menyebabkan tegang otot maupun bergetarnya otot yang tentu saja tidak diinginkan. Latihan Sanchin dan Tenshou dapat membantu karateka untuk menyembuhkan ketidakseimbangan ini. Jadi sangat penting untuk mempraktekkan kata setiap hari atau setidaknya dua hari sekali dengan tujuan mencapai kesimbangan perkembangan baik pikiran maupun tubuh dalam karate-do. Untuk setiap kata, karateka harus setidaknya melatihnya tiga sampai lima kali pada setiap jadwal latihan. Dua kali yang pertama untuk pemanasan, sedangkan yang selanjutnya akan membawa kepada latihan pikiran dan tubuh yang sebenarnya.

Dalam praktek Sanchin Tenshou, penting untuk menkonsentrasikan pikiran kita, menahan diri dari mengalihkan pemikiran, dan mempertahankan sikap mental non agresif, tenang dan rileks. Pemula harus mulai dari mempelajari kuda-kuda dasar, sikap tubuh, dan gerakan kata. Setelah menguasai semua dasar kata ini, mereka harus beralih ke teknik pernafasan dan menyadari arti setiap gerakan dengan benar. Pada tahap latihan ini, mereka harus merelaksasikan tubuh mereka harus menghindari penegangan otot berlebihan. Pada proses belajar, cara berlatih harus dievaluasi dari waktu ke waktu dan setiap kesalahn yang dibuat harus diperbaiki dengan tepat. Melalui proses latihan yang berangsur-angsur, para murid secara berangsur akan membentuk pola-pola tentang bagaimana melakukan gerakan yang benar. Setelah berlatih secara konstan dengan Yi dan Qi, Jin akan berkembang dalam gerakan-gerakan kata.

Seperti beberapa master berkata, “Kekuatan tubuh muncul dari kulit, otot, urat daging dan tulang, sementara Qi mengalir melalui jaringan pembuluh yang menghubungkan organ-organ dalam.” Mempraktekkan Sanchin dan Tenshou membantu karateka untuk memicu aliran aktif Qi; kemudian memacu metabolisme dan melengkapi lagi keadaan tubuh mereka. Namun, karena jaringan pembuluh dalam tubuh pemula masih belum dewasa, saat pertama kali mereka mencoba belajar pernafasan perut dari Sanchin dan Tenshou, tanda-tanda ketidaknyamanan dalam kepala mereka atau bahkan mungkin dapat mengalami tanda-tanda kehilangan tenaga (pingsan). Pada keadaan ini, santailah dan ambil beberapa nafas dengan cara biasa; keadaan alamiah akan dikembalikan lagi.

Kemudian, untuk awalnya pemula dapat menggunakan cara pernafasan biasa dalam latihan Sanchin dan Tenshou. Ketika mereka telah terbiasa dengan gerakan-gerakan dan latihan kata dalam pikiran mereka, kemudian mereka harus dapat mengadopsi pernafasan perut secara berangsur-angsur. Setelah latihan kata secara konstan, jaringan pembuluh dalam tubuh mereka akan menjadi dewasa dan kemudian mereka akan menemukan rasa lebih nyaman berlatih dengan pernafasan perut. Pada tahap latihan ini, karateka akan menemukan bahwa berlatih Sanchin dan Tenshou memberi kepuasan dan menyegarkan.

PEMELIHARAAN KESEHATAN DAN PEMURNIAN SEMANGAT

Dan-tian adalah daerah kecil pada tubuh manusia yang terletak hanya sedikit di bawah pusar. Dan-tian memunculkan dan menyimpan energi vital yang dianggap sebagai akar kehidupan manusia. Beberapa master dari China zaman dulu menggambarkan Dan-tian sebagai penyimpan makanan. (Some old Chinese masters described Dan-tian as the pool for nourishment and nestling). Aksi terkoordinasi antara pikiran, nafas dan gerakan dalam praktek Sanchin dan Tenshou akan mengaktifkan Dan-tian, kemudian merevitalisasi kekuatan tubuh dan kekuatan spiritual, dan memperkuat kemampuan tubuh dalam menyembuhkan penyakit dan mempertahankan kesehatan. Nafas yang perlahan dan lembut akan memperkuat sistem pernafasan, meningkatkan fungsi paru-paru dan memacu metabolisme. Lebih lagi, mempraktekkan Sanchin dan Tenshou akan mengaktifkan fungsi modulasi sistem syaraf pusat kita, kemudiaan meningkatkan kemampuan koordinasi kita secara keseluruhan bagi kesehatan mental dan fisik. Terlepas dari manfaat-manfaat ini, gerak naik-turun dari diafragma menhasilkan efek seperti pijatan lembut pada organ dalam abdomen. Karenanya, hal itu akan meningkatkan sirkulasi darah, memacu efisiensi sistem pencernaan dan memaksimalkan fungsi organ. Kesemuanya ini adalah manfaat terhadap kesehatan yang akan didapatkan dengan mempraktekkan Sanchin dan Tenshou.

Terlepas dari manfaat-manfaat ini, praktek Sanchin dan Tenshou juga memurnikan keadaan spiritual tubuh. Ini karena melalui latihan yang terus-menerus dalam gerakan lambat dengan konsentrasi pikiran, karateka akan mampu memunculkan relaksasi dan ketenangan. Ini kemudian membantu karateka untuk menentramkan pikiran mereka, meningkatkan sikap mental mereka, memperkuat status spiritual mereka, meninggikan rasa motivasi terhadap diri sendiri (self-motivation) dan mengembangkan kemampuan mengontrol diri sendiri (ability of self-control).

KESAMAAN DENGAN QI-GONG DARI CHINA

Qi-gong dari China telah berkembang selama ribuan tahun. Qi-Gong dianggap sebagai harta berharga dari cara-cara menjaga kesehatan dalam kedokteran China. Prinsip Qi-gong sangat luas dan dalam. Meskipun ada banyak bentuk dan gaya Qi-gong, esensi umumnya terletak pada koordinasi pikiran, nafas, dan gerakan secara tepat melalui latihan-latihan spesifik. Kenyataannya, Sanchin dan Tenshou adalah kata yang diturunkan dari Qi-gong kuno dari China (baca artikel berikutnya), meskipun begitu masih ada beberapa kesamaan diantara keduanya.

Tujuan latihan Qi-gong dan Sanchin dan Tenshou adalah sama; keduanya menempatkan proporsi yang besar dalam perbaikan mekanisme tubuh dan penenangan keadaan spiritual. Saat berlatih, pemakainya akan memakai pikiran mereka untuk menggerakkan tubuhnya, dan pada saat yang sama mengembangkan ketenangan dan kewaspadaan. Terlebih lagi, kuda-kuda mereka akan menjadi kokoh dan stabil, dan kaki-kaki mereka jelas membagi diri menjadi posisi penting dan kurang penting (substantial and insubstantial). Sebagai tambahannya, pernafasan mereka menjadi pelan dan lembut, dan berjalan berdasarkan dengan pola gerakan tubuh sederhana dalam gerak lambat. Bagian tubuh atas mereka akan menjadi alamiah dan fleksibel, dan lebih banyak bergerak dengan Yi daripada bergerak dengan kekuatan tubuh mereka; kemudian membantu mereka untuk menciptakan aliran Qi yang lancar yang kemudian diarahkan langsung ke titik Dan-tian di tubuh mereka, dan mencapai level “Yi yang menciptakan Qi yang sebaliknya akan menguatkan gerakan tubuh”. Inilah inti dari pelatihan Qi-gong seperti juga Sanchin dan Tenshou. Karena Sanchin dan Tenshou diturunkan dari teori yang sama dengan Qi-gong, maka kita percaya bahwa jika kita mengikuti petunjuk-petunjuk yang telah disebutkan sebelumnya untuk mempraktekkan kedua kata tersebut, pada akhirnya tubuh kita kan menjadi lebih kuat, sikap mental kita akan meningkat dan kesehatan tubuh kita akan terjaga.