Selasa, 18 Oktober 2011

Sejarah Atletik

Sejarah Atletik

Tugas Ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ATLETIK

















Disusun Oleh :

MUHAMMAD AANG CHUNAIFI

108 381

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP PGRI JOMBANG

PENJASKES / 2010

Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi dimana satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade Ada beberapa “Games” yang digelar selama era klasik Eropa :

Panhellenik Games:

The Pythian Games (dimulai6 Sebelum Masehi) digelar di Argolid setiap dua tahun.

The Isthmian Games (dimulai 523 Sebelum Masehi) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua tahun.

The Roman Games – Berasal dari akar Yunani murni, Roman Games memakai perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat seperti di Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral, yang nuga sama-sama 527 Sebelum Masehi) digelar di Delphi tiap empat tahun.

The Nemean Games (dimulai 51memakai panggung.

Masyarakat lain menggemari kontes atletik, seperti bangsa Kelt, Teutonik, dan Goth yang juga digemari orang Roma. Tetapi, olahraga ini sering dihubungkan dengan pelatihan tempur. Di masa abad pertengahan anak seorang bangsawan akan dilatih dalam berlari, bertarung dan bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan pelatihan senjata. Kontes antar rival dan sahabat sangat umum di arena resmi maupun tidak resmi.

Di abad 19 organisasi formal dari event moderen dimulai. Ini termasuk dengan olahraga reguler dan latihan di rezim sekolahan. Royal Millitary College di Sandhurst mengklaim menggunakan ini pertamakali di tahun 1812 dan 1825 tetapi tanpa bukti nyata. Pertemuan yang paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh Royal Shrewsbury School Hunt. Ada detail dari seri pertemuan tersebut yang ditulis 60 tahun kemudian oleh C.T Robinson dimana dia seorang murid disana pada tahun 1838 sampai 1841. Royal Military Academy dimana Woolwich menyelenggarakan sebuah kompetisi yang diorganisisr pada tahun 1849, tetapi seri reguler pertama dari pertemuan digelar di Exeter College, Oxford dari 1850.

Atletik moderen biasanya diorganisir sekitar lari 400m di trek di hampir semua even yang ada. Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya memakai tempat didalam trek. Atletik termasuk didalam Olimpiade moderen di tahun 1896 dan membentuk dasar-dasarnya kemudian Wanita pertamakali dibolehkan berpartisipasi di trek dan lapangan dalam event Olimpiade tahun 1928. Sebuah badan pengelola internasional dibentuk, IAAF dibentuk tahun 1912. IAAF menyelenggarakan beberapa kejuaraan dunia outdoor di tahun 1983. Ada beberapa pertandingan regional seperti kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan Commonwealth Games. Sebagai tambahan ada sirkuit Liga Emas professional, diakumulasi dalam IAAF World Athletics Final dan kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor Championship. Olahraga tersebut memiliki profil tinggi selama kejuaraan besar, khususnya Olimpiade, tetapi yang lain kurang populer.

AAU (Amateur Athletic Union) adalah badan pengelola di Amerika Serikat sampai runtuh dibawah tekanan profesionalisme pada akhir tahun 1970. Sebuah badan baru bernama The Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai USA Track and Field (USATF atau USA T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan struktural yang lebih kecil, Road Runner Club of America (RRCA) juga ada di USA untuk mempromosikan balap jalanan. Di masa moderen, atlet sekarang bisa menerima uang dari balapan, mengakhiri sebutan “amatirisme” yang ada seelumnya.

Sejarah perkembangan atletik dari jaman ke jaman

Istilah “Atletik” berasal dari kata Yunani “Atlon” yang berarti “Berlomba” atau “Bertanding”. Kita dapat menjumpainya dalam kata “Pentatlon” yang terdiri dari kata “Penta” yang berarti “lima” atau panca dan “Athlon” yang berarti “Lomba”. Arti selengkapnya adalah pancalomba atau perlombaan yang terdiri dari lima nomor. Demikian juga dalam kata “Declathon” yang terdiri dari kata “deca” yang berarti “sepuluh / dasa” dan “athlon” yang berarti “lomba”.

Istilah atletik ini juga dapat kita jumpai dalam berbagai bahasa antara lain dalam Bahasa Inggris “athletic”, dalam Bahasa Perancis “athletique”, dalam Bahasa Belanda “athletiek”, dalam Bahasa Jerman “athletik”. Kalau kita mengatakan perlombaan athletic, pengertiannya adalah mengikuti perlombaan jalan cepat, lari, lompat, dan lempar yang di dalam Bahasa Inggris digunakan istilah “Track and Field”, atau kalau kita terjemahkan dalam Bahasa Indonesia adalah perlombaan yang dilakukan di lapangan (field) atau dalam Bahasa Jerman “Leicht athletic”. Istilah “athletic” dlam Bahasa Inggris dan “athletik” dalam Bahasa Jerman mempunyai pengertian yang lebih luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan termasuk: renang, bola basket, tennis, sepakbola, senam, dan lain-lain.

Untuk dapat memahami pengertian tentang atletik, tidaklah lengkap kalau kita tidak mengetahui sejarah atau riwayat istilah atletik dan perkembangannyasebagai suatu cabang olahraga mulai jaman purba sampai jaman modern ini. Memahami sejarah tidak hanya sekedar untuk pengetahuan, karena dengan mengetahui kejadian-kejadian masa lampau kita juga dapat mengambil hikmah dalam menentukan langkah-langkah yang akan datang.

Mengapa atletik disebut sebagai olahraga yang tertua?

Pertanyaan diatas dapat dijawab dengan membaca sejarah perkembangan atletik di bawah ini.

SEJARAH ATLETIK

Atletik pada jaman purba sebenarnya mempunyai gerakan dasar seperti lompat dan lempar yang telah dikenal oleh bangsa-bangsa primitif pada jaman pra sejarah. Bahkan dapat dikatakan, sejak adanya manusia, gerakan-gerakan itu telah dikenal.

Jika kita melakukan atletik dengan tujuan mencapai prestasi pada jaman modern ini, maka lain halnya dengan bangsa primitif pada jaman pra sejarah. Mereka melakukan gerakan-gerakan jalan, lari, lompat, dan lempar semata-mata untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya:

  • Mencari makan,
  • Mempertahankan diri dari serangan-serangan biatang buas,
  • Mengamankan diri terhadap keganasan alam (banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi, dan lain-lain.

Meskipun gerakan-gerakan dasar ini telah dikenal sejak adanya manusia, tetapi perlombaan atletik yang telah dilaksanakan dalam catatan sejarah, baru terjadi pada jaman purba, sekitar 1000 tahun sebelum masehi.

Hal ini dapat diketahui dari buku-buku yang dikarang oleh pujangga Yunani, Homeros. Homeros behasil mengumpulkan cerita-cerita mythos dan legenda-legenda dari bangsa Yunani purba dan membukukannya. Dalam bukunya yang berjudul “Hiad”, pada bab 23 Homeros menceritakan dengan sangat terperinci tentang rangkaian perlombaan yang diselenggarakan sebagai penghormatan dalam upacara pemakaman jenazah Patroclus seorang sahabat karib dari Achilles.

Di bawah ini dikutipkan cerita dari buku Homeros yang berjudul “ILLIAD”.

Setelah upacara-upacara keagamaan yang dipersembahkan kepada dewa agung Sens dan dewa-dewa lainnya selesai, tibalah pada rangkaian perlombaan-perlombaan yang dinilai dengan lomba kereta berkuda. Lima orang peserta maju dan memasang kuda di depan kereta masing-masing, setelah itu melajukan kereta tersebut dengan mencambuk kuda, lalu terjadilah perebutan posisi depan. Setelah lomba kereta itu selesai, dilanjutkan dengan adu tinju sebagai lomba yang ketiga dalam pertandingan gulat. Odyssens seorang pegulat yang licin dan penuh tipu muslihat. Pegulat yang mempunyai daya yang indah dihadapkan dengan pegulat yang memiliki berat badan yang besar, yang hanya mengandalkan kekutan otot saja.

Setelah selesai mengadakan pertandingan, Odyssens berdoa dalam hatinya terhadap Dewi ATHENE dan dikabulkan, sehingga mereka memenangkan pertandingan itu. Sebagai penutup dari rangkaian perlombaan ini dilakukan suatu lomba lempar lembing. Yang keluar sebagai pemenang adalah Agamenon yang ternyata tidak ada tandingannya.

Demikian kutipan dari buku karangan Homeros yang berjudul “ILLIAD”. Bisa ditarik kesimpulan bahwa Yunani purba telah menyelenggarakan PERLOMBAAN ATLETIK. Dari kesimpulan di atas kita sudah bisa menjawab pertanyaan mengapa atletik disebut sebagai olahraga yang tertua.

PERINCIAN NOMOR-NOMOR ATLETIK

Pada perkembangannya, atletik dibagi dalam 4 nomor pokok, yaitu:

  1. nomor lari
  2. nomor lompat
  3. nomor lempar
  4. nomor jalan

A Nomor lari

Nomor lari dibagi 3 bagian, yaitu lari jarak pendek, menengah, dan jauh.

ü Nomor-nomor lari jarak pendek

100 m, 200 m, 400 m, 110 m gawang, 100 m gawang, 400 m gawang, 4 x 100 m, 4 x 400 m.

ü Nomor-nomor lari jarak menengah

800 m, 1500 m, 3000 m, 3000 m steeplechase.

ü Nomor-nomor lari jarak jauh

5000 m, 10.000 m, 42,195 m (marathon).

B Nomor-nomor lompat

Lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit, dan lompat tinggi galah.

C Nomor-nomor lempar

Lempar cakram, lempar lembing, tolak peluru, lontar martil.

D Nomor-nomor jalan cepat

5 km, 10 km, 20 km, dan 50 km.

TOLAK PELURU

Tolak peluru diadakan sebagai nomor terpisah untuk putra dan putrid dan juga sebagai bagian dari dasalomba dan saptalomba. Selama bertahun-tahun nomor ini telah didominasi oleh atlet yang bertubuh besar dan kuat.

Kemajuan terbesar dalam teknik tolak peluru terjadi pada tahun 1950, ketika Parry O’Brien memulai tolakannya menghadap bagian belakang ring. Metode ini yang kemudian dikenal sebagai teknik O’Brien atau lebih dikenal dengan teknik meluncur, yang digunakan oleh mayoritas atlet tolak peluru.

Teknik yang mendapat popularitas adalah teknik berputar, yang menggunakan putaran seperti lempar cakram melintasi ring tolak peluru, bukan bergerak ke belakang atau meluncur yang mencirikan teknik O’Brien. Kedua teknik ini sama-sama mencapai keberhasilan.

Teknik berputar lebih sulit untuk dikuasai daripada teknik meluncur karena teknik ini harus dilakukan dalam batasan ring tolak peluru (dengan diameter 2.135 meter atau 7 kaki) dan karena gerakan berputar membuat control peluru menjadi lebih sulit.

Sarana dan prasarana yang digunakan:

  • Lapangan standar
  • Peluru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar