Rabu, 19 Oktober 2011

Konsep Defense

Konsep Defense

Ada tujuh konsep defense yang harus diperhatikan pada sistem defense suatu tim, sehingga bisa dijadikan sebagai fondasi dasar dari filosofi defense seorang pelatih. Apapun jenis defense-nya, apakah man to man atau zone defense.

1. Cepat kembali ke area defense

Bagian paling penting dari defense adalah seberapa cepat suatu tim dapat melakukan transisi dari offense ke defense. Banyak tim sangat lambat kembali ke area defense karena pelatihnya mengabaikan bagian ini.

Konsep pertama zone defense adalah segera kembali ke area defense sehingga memaksa lawan selalu menghadapi lima defender setiap kali menyerang. Jangan membiarkan lawan mendapat situasi di mana jumlah mereka lebih banyak dari defender, misalnya dua lawan satu, atau tiga lawan dua.

2. Komunikasi

Komunikasi bagaikan perekat dalam setiap sistem defense. Komunikasi adalah suatu proses yang berkesinambungan dan merupakan bagian yang paling sulit dilatih ketika membentuk sistem defense. Membuat suasana di mana para pemain saling berkomunikasi di lapangan harus diupayakan setiap hari.

Pelatih NBA dekade 70an, Red Holzman mengatakan “Bola basket adalah permainan di mana penggunaan pikiran, tubuh, dan suara merupakan hal yang sama pentingnya.” Berkomunikasi saat melakukan defense membantu New York Knicks memenangkan juara NBA di tahun 1970 dan 1973. Pelatih NBA lainnya, Del Harris, percaya bahwa tidak akan pernah ada “silent defense” yang berhasil.

3. Upayakan bola tetap di luar Zona Merah

Area yang paling berbahaya di lapangan adalah elbow dan block. Setiap tim offense selalu menyerang melalui area ini karena area ini sangat rentan. Keberhasilan defense bergantung dari upaya tim defense menghalau penguasaan bola dari area ini.

4. Berikan tekanan kepada pemain lawan yang menguasai bola

Landasan dari setiap defense adalah tekanan yang dilakukan kepada pemain lawan yang menguasai bola. Bagian ini merupakan bagian paling penting dari konsep defense secara individual. Tujuannya adalah membuat lawan selalu berada di bawah tekanan sehingga konsentrasi dan pandangan mereka terganggu.

5. Mengantisipasi penetrasi

Salah satu tugas yang paling sulit saat melakukan defense adalah menerapkan pressure tetapi di saat yang sama juga harus mengantisipasi penetrasi lawan. Kuncinya adalah tetap menjaga keseimbangan dan mempertahankan jarak antara defender dengan pemain lawan.

6. Ganggu setiap lawan melakukan shooting

Hal ini akan mengurangi persentase keberhasilan shooting lawan dan meningkatkan kesempatan tim untuk memenangkan pertandingan. Di tahun 2005, studi yang dilakukan Pim, Coughlin, Fielitz, dan Fry, 477 pertandingan Divisi I Amerika dianalisa faktor statistik mana yang paling berpengaruh dan menentukan kemenangan atau kekalahan suatu tim. Tim dengan persentase memasukkan bola lebih rendah mengalami 356 kekalahan dari 477 pertandingan, atau 74,6 persen.

7. Hindari memberikan kesempatan kedua

Tim basket yang sukses selalu mencegah lawannya mendapatkan kesempatan kedua untuk melakukan shooting. Mereka mencegah pemain lawan untuk melakukan offensive rebound dengan melakukan block out dan kemudian selalu mengejar bola. Dean Lockword dari University of Tennessee Lady Vols menyebut teknik ini dengan “hit and get”. Dengan kata lain, defender harus melakukan kontak terlebih dahulu dengan lawan setelah terjadi shooting, dan kemudian berusaha mendapatkan penguasaan bola.

Tom Crean, pelatih dari Marquette University, percaya bahwa tim akan mempunyai kesempatan 50 persen mencetak angka pada kesempatan kedua, dan 80 persen pada kesempatan ketiga. Karena tingginya tingkat persentase ini ini, maka Crean melakukan latihan block out setiap hari.

George Raveling, mantan pelatih Washington State, Iowa, dan Southern California, menuliskan pada bukunya yang membahas tentang rebound di tahun 1972 berjudul War on the Boards. Raveling menjelaskan bahwa rebound adalah pertarungan fisik di mana 75 persen berasal dari keinginan dan 25 persen dari kemampuan pemain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar