Rabu, 19 Oktober 2011

Zone-23 pada permainan basket

Zone-23 pada permainan basket


Tugas Ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah basket

















Disusun Oleh :

MUHAMMAD AANG CHUNAIFI

108 381

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP PGRI JOMBANG

PENJASKES / 2010
Zone defense 2-3 (atau 2-1-2) merupakan zone defense yang paling sering digunakan dan dirancang untuk menahan serangan dari dalam. Zone 2-1-2 mirip dengan 2-3, kecuali pemain center berposisi lebih ke atas, jadi istilah 2-1-2 dan 2-3 dapat digunakan secara bergantian. Tim dengan kemampuan shooting dari luar yang bagus akan mampu mengalahkan jenis defense dengan lebih mudah. Tetapi serangan harus tetap coba dilakukan dari dalam, terutama pada saat akhir pertandingan, atau ketika shooting dari luar tidak berjalan secara efektif.

Seringkali kita menyerang zone defense dengan cara yang umum, yaitu sabar, mengeksekusi setiap kesempatan dengan baik, membuat zone defense terus bergerak, dan mencoba serangan dari dalam. Tetapi kali ini kita akan mempelajari menjalankan set play untuk menciptakan ruang yang lebih terbuka sehingga dapat memperoleh kesempatan shooting yang lebih sempurna, baik itu shooting three-point maupun shooting dari dalam. Pada suatu sistem latihan, sebaiknya dimulai dengan mempelajari dasar-dasar zone offense, dan kemudian ditambah beberapa set play tambahan seiring waktu berjalan. Di bawah ini akan merupakan zone offense 2-3 yang mudah dimengerti sehingga dapat diterapkan pada tim di tingkat pemula.

"Zone-23"

Gambar 1 Pergerakan O5

Gambar 2 Skip pass

Gambar 3 Offensive triangle

Aturannya, zone offense ini menggunakan formasi offensive 1-3-1.

  1. O5 berlari di sepanjang baseline dari short corner satu ke short corner yang lain, dan passing ke O5 akan coba dilakukan dari wing (baik oleh O2 atau O3), biasanya dapat dilakukan setelah terjadi ball reversal. O5 tidak bertujuan untuk melakukan post up di low post, karena area ini biasanya dijaga dengan baik oleh tiga pemain defensive, sehingga setiap passing ke area ini akan mengakibatkan situasi double-team yang bisa mengakibatkan terjadinya turnover. Oleh karena itu, maka passing bola seharusnya terlebih dahulu mengarah ke high post O4, kemudian O5 mencoba menyusup ke dalam, berada di depan pemain defensive, dan menerima passing cepat dari O4 untuk diteruskan dengan lay-up (Gambar 1).
  2. Pada Gambar 1, dua pemain wing O2 dan O3 berada sedikit lebih jauh dari garis three-point jika dibanding dengan biasanya, sehingga pemain defensive X1 dan X2 tidak berada pada jalur passing pemain O1, mengakibatkan bola tidak mudah diintersep. Setelah menerima passing, O2 dan O3 boleh melakukan dribble untuk menarik perhatian pemain defensive dan kemudian dapat diteruskan dengan passing atau shooting. Jika berhasil melakukan passing ke low post, kedua pemain O2 dan O3 juga harus mengikutinya dengan bergerak ke area corner. Skip pass dapat membuat zone defense bergeser (Gambar 1), tetapi pastikan bahwa skip pass dilakukan dengan cermat, karena beberapa tim mempunyai pemain yang secara agresif mencoba melakukan steal passing tersebut (biasanya adalah pemain defensive low post yang berada di sisi weak-side). Untuk mengakalinya, bisa dilakukan tipuan skip pass ke wing, kemudia dilakukan passing lob ke pemain low post O5 yang berada di sisi weak-side.
  3. Pemain high post O4 bergerak mengikuti bola berada. Ketika bola berada di area point, O4 menempati garis free-throw. Ketika bola berada di area wing, O4 tidak bergerak ke area elbow atau low post (yang biasanya telah ditempati oleh pemain defensive), melainkan ke area sedikit di bawah elbow, yang merupakan celah antara pemain defensive high post dan low post (Gambar 2). Pemain O4 seharusnya tidak melakukan dribble yang hanya akan mengundang masalah. O4 seharusnya menerima passing, pivot, dan menghadap ke ring basket, sehingga dapat melakukan shooting atau passing tanpa menahan bola terlalu lama, dibutuhkan pengambilan keputusan yang cepat. Ketika bola berada di short corner (dikuasai oleh O5), O4 dengan cepat bergerak ke area low post untuk menerima passing dari O5 dan diteruskan dengan lay-up (Gambar 3).
  4. Bola dapat diberikan ke pemain O5 melalui passing dari O2 atau O3, atau kadang-kadang juga dari O4. Seringkali, akan lebih mudah melakukan passing dari wing ke pemain O5 setelah terjadi ball reversal dari sisi satu ke sisi yang lain, karena hal tersebut dapat menyebabkan zone defense bergeser (misalnya, O1 passing ke O3, O3 skip pass ke O2, kemudian O2 passing ke O5). O5 mungkin dapat memberikan passing cepat ke O4 yang menusuk ke dalam untuk diteruskan dengan lay-up (terutama ketika O5 dapat menarik keluar pemain defensive low post). Pilihan lain untuk O5 adalah passing ke O3 yang berada di corner pada sisi yang berlawanan. Sebagai tambahan, ketika O5 menguasai bola di area short corner, O2 dapat bergerak ke area corner yang biasanya memberikan kesempatan terbuka untuk melakukan shooting three-point (karena pemain defensive X1 biasanya tidak akan ikut bergerak ke corner).
  5. Pemain wing yang berada di weak-side selalu bergerak ke corner ketika O5 menguasai bola (Gambar 2). Ketika O4 menguasai bola (Gambar 3), pemain wing tersebut bergerak ke celah antara pemain defensive low post dan high post untuk mendapatkan kesempatan shooting jarak jauh. Selain itu, pemain wing ini juga bertanggung jawab melakukan offensive rebound.
  6. Terapkan aturan "one post-touch". Sebelum melakukan shooting jarak jauh, bola harus sudah pernah dikuasai, setidaknya sekali, oleh pemain dalam O4 atau O5. Aturan ini bermaksud untuk selalu mencoba menyerang zone defense dari dalam. Pengecualian aturan ini adalah jika dalam situasi transition offense atau jika terjadi passing "kick-out" keluar untuk shooting three-point.
  7. Setiap pemain perimeter memiliki kesempatan melakukan penetrasi, biasanya dilanjutkan dengan jump shot di celah antara pemain defensive low post dan high post. Gerakan drive hingga ke ring basket biasanya tidak mungkin dilakukan karena ada tiga pemain defensive di dalam yang biasanya berpostur tinggi.

Jika Gambar 3 diamati lebih teliti, dapat dilihat setiap kali O4 menguasai bola, terdapat beberapa offensive "triangle", atau pilihan passing di mana kita dapat memperoleh keuntungan 3 lawan 2. Passing yang cepat akan menciptakan kesempatan shooting yang cukup baik.


PS: Jika mengalami kesulitan memahami beberapa istilah, silakan baca Terminologi Bola Basket.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar